Dapur Sehat dan Kelas Ibu Hamil Cara Pemkab Simalungun Ciptakan Generasi Unggul dan Merdeka Stunting

Sabtu, 10 September 2022 - 15:14 WIB
loading...
A A A
“Bahan-bahan protein hewani yang sangat penting menjadi asupan anak mencegah stunting mudah didapat di Kabupaten Simalungun bahkan dapat dikembangkan di halaman rumah seperti memelihara ikan air tawar dan ayam. Namun kesadaran masyarakat pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak dan ibu hamil masih banyak yang belum menyadarinya,” ujar Zonny.

Stunting di Kabupaten Simalungun, menurutnya, juga banyak disebabkan akibat kurangnya kesadaran ibu hamil mengkonsumi makanan bergizi seimbang dan memeriksa kondisi kehamilan secara rutin. Ini menyebabkan anak lahir stunting dan sulit tumbuh kembangnya.

Sehingga saat ini Pemkab Simalungun membuka kelas ibu hamil untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan pasangan yang akan menikah untuk menyadari dan tidak lalai mencukupi kebutuhan gizi anak sejak dalam masa kandungan.

“Edukasi diberikan di Posyandu dan kepala desa, camat atau kader PKK serta TPK, aktif mengimbau ibu hamil atau masyarakat yang akan menikah menghadiri kelas ibu hamil tersebut,” ujar Zonny.

Karena itu pada rembug stunting di parapat awal Mei 2022 kemarin sudah diinstruksikan para camat, kepala desa hingga perangkat pemerintahan desa terendah, yaitu kepala dusun untuk menjadi garda terdepan mengatasi dan mencegah stunting.

Pada rembug itu juga ditandatangani komitmen bersama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TPK, kader Posyandu, bidan dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk melaksanakan pencegahan dan penangnan stunting.

"Camat,kepala desa dan perangkatnya didorong menjadi garda terdepan penanganan stunting aktif, mendatangi masyarakat, terutama yang beresiko stunting, karena kepala desa dan perangkatnya, pasti lebih memahami kondisi warganya secara detail, edukasi pentingnya asupan gizi berimbang bagi ibu hamil dan balita," pungkas Zonny.

Zonny menambahkan gerakan dapur sehat dan kelas ibu hamil saat ini mampu menjadikan prevalensi stunting di kabupaten Simalungun turun menjadi 28 persen saat ini atau status kuning, dibandingkan 3 tahun sebelumnya mencapai 32,38 persen dan sempat ditetapkan sebagai daerah lokasi khusus (lokus).

Program dapur sehat dan kelas ibu hamil menurutnya juga disupervisi secara rutin sehingga mana yang perlu dievaluasi akan dibenahi dengan harapan masyarakat bisa menjadikan makanan bergizi seimbang sebagai budaya di tengah-tengah keluarga untuk menciptakan generasi unggul bagi Indonesia.

Upaya Pemkab Simalungun dalam penanganan stunting diakui dan diapresiasi Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Hasto Wardoyo. Dukungan itu disampaikan saat Hasto melakukan kunjungan kerja di RS Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupetan Simalungun, awal Juni 2022 lalu dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 serta akselerasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2300 seconds (0.1#10.140)