BBPPKS Makassar Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penerima PKH

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 14:00 WIB
loading...
BBPPKS Makassar Gelar...
Suasana pelatihan Pemberdayaan Masyarakat yang digelar Kemensos melalui BBPKS Makassar mulau 24 hingga 26 Agustus. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kewirausahaan Sosial.

Pelatihan diperuntukkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penerima Manfaat (PM). Pelatihan diselenggarakan di Sentra Gau Mabaji Kabupaten Gowa, dari 24 hingga 26 Agustus.

Baca Juga: Badan Pusat Statistik
Pelatihan yang dilaksanakan secara klasikal dengan pendekatan life skills training ini, tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai pemeriksaan suhu tubuh, pelaksanaan rapid antigen, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap menggunakan masker.

Kegiatan ini adalah upaya penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan budaya usaha atau kewirausahaan sosial yang dilakukan melalui pelatihan dan pemberian keterampilan agar Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) mampu untuk hidup mandiri dan produktif.

PPKS peserta pelatihan ini terdiri dari 30 orang peserta yang dibatasi pada rentang usia di bawah 40 tahun. Adapun narasumber pelatihan terdiri dari dua orang praktisi, yaitu, Monica Harijati dengan judul Packaging and Digital Marketing. Dan Diah Afrianti (owner Diah Cookies, Surabaya dengan materi Bisnis Rumahan Jadi Omset Miliaran.

Selain kedua narasumber ini, turut menyampaikan kisah sukses dan praktik membuat kue adalah penerima bantuan PKH Kota Makassar atas nama Santi, yang sehari-hari berjualan kue boroncong di depan Komplek Perumahan NTI dengan omset sebesar Rp 300.000/hari.



"Hari ini ada pelatihan peningkatan kapasitas di bidang kuliner. Saya kira pilihan pelatihan kuliner ini untuk kondisi hari ini sangat tepat karena kebutuhan kuliner itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Terutama hampir masyarakat kota menggantungkan makanannya melalui layanan, baik itu di warung ataupun restoran. Mereka menggantungkan kebutuhannya kepada produsen makanan sehingga menurut saya ini sangat tepat,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, peserta diberikan bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa perangkat usaha kuliner atau sesuai hasil asesmen yang dilakukan oleh Sentra Gau Mabaji Gowa. Total bantuan yang diberikan yaitu sejumlah Rp199.827.750,00. Peserta juga dibuatkan grup Whatsapp untuk memantau perkembangan usahanya.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5102 seconds (0.1#10.140)