Mahasiswa Transgender Lulusan Harvard Kennedy School Tewas di Bali, Ini Penjelasan Polda

Kamis, 25 Agustus 2022 - 22:18 WIB
loading...
Mahasiswa Transgender Lulusan Harvard Kennedy School Tewas di Bali, Ini Penjelasan Polda
Rodrigo Ventocilla, mahasiswa transgender lulusan Harvard Kennedy School asal Peru, tewas di Bali, Indonesia. Foto/Courtesy of Harvard Kennedy School
A A A
DENPASAR - Rodrigo Ventocilla Ventosilla (32) mahasiswa transgender lulusan Harvard Kennedy School, tewas saat berstatus sebagai tahanan. Bahkan kematian aktivis transgender ini, memunculkan spekulasi adanya penyiksaan.



Namun tudingan adanya penyiksaan terhadap mahasiswa asal Peru tersebut, dibantah keras oleh Polda Bali. "Bapak Kapolda menyampaikan ketidakbenaran itu," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, Kamis (25/8/2022).



Dia menegaskan, Polda Bali telah bekerja sesuai standar operasi dan prosedur dalam menangani kasus Warga Negara Asing (WNA) tersebut. Stefanus menuturkan, Rodrigo ditangkap petugas bea cukai setelah tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, pada Sabtu (6/8/2022).



Rodrigo tiba di Bali dengan pesawat Qatar Airways QR960, sekitar pukul 18.30 Wita. Saat menjalani pemeriksaan x-ray, petugas mencurigai barang di dalam koper yang dibawa Rodrigo.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan tiga kue brownies seberat 231,65 gram yang mengandung sediaan narkotika jenis ganja. Pada Senin (8/8/2022) Rodrigo diserahkan kepada kepolisian.

Malam harinya, Rodrigo muntah-muntah di ruang tahanan, setelah meminum obat sakit perut yang bukan barang sitaan. Rodrigo lalu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun setelah 5,5 jam dirawat, Rodrigo masih muntah-muntah hingga mengalami kejang.



Rodrigo lalu dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah. Sempat dirawat intensif, nyawa Rodrigo akhirnya tidak tertolong. Rodrigo dinyatakan meninggal oleh dokter pada Selasa (9/8/2022) sekitar pukul 15.10 Wita.

"Penyebab kematian sesuai pemeriksaan tim dokter, yaitu kegagalan fungsi tubuh yang menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan hati, serta susunan saraf sampai ke otak pasien," pungkas Stefanus.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5842 seconds (0.1#10.140)