PPSDM Geominerba Laksanakan 2 Diklat untuk Internal Kemen ESDM
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) kembali menyelenggarakan dua pendidikan dan latihan (Diklat) untuk internal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM).
Kedua diklat yang digelar secara online atau dalam jaringan (daring) itu adalah, Diklat Pengenalan Pengolahan Batu Hias dan Batu Mulia dan Diklat Pengenalan Bencana Geologi Angkatan III. (BACA JUGA: PPSDM Geominerba Gelar Pelatihan DTIKT 3 Hari secara Daring )
Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kualitas SDM internal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meskipun di tengah pandemi COVID-19, tetapi tidak menurunkan semangat para peserta dalam mengembangkan pengetahuan. (BACA JUGA: PPSDM Siap Gelar Diklat Reguler ala New Normal Mulai Juli )
Antusiasme pelaksanaan kedua diklat yang berlangsung selama tiga hari kedepan, 22 Juni hingga 24 Juni ini, cukup menggembirakan. Kedua diklat masing-masing diikuti 25 peserta. Mereka adalah pegawai non-teknis dari internal Kemen ESDM. (BACA JUGA: PPSDM Geominerba Bersiap Sambut Predikat WBBM )
“Semoga dengan telah memasuki era New Normal, kegiatan pengembangan SDM akan berjalan lebih intensif dengan memperhatikan protocol pencegahan dan pengendalian COVID-19,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Ade Hidayat saat membuka diklat secara daring, Senin (22/6/2020).
Diklat Pengenalan Pengolahan Batu Hias dan Batu Mulia bagi pegawai internal Kementerian ESDM adalah upaya PPSDM Geominerba untuk mengenalkan jenis-jenis batu mulia dan batu hias serta tata cara memperoleh serta mengolahnya.
Dengan pengetahuan diperoleh, pegawai yang telah mengikuti diklat dapat menjadi sumber-sumber diseminasi informasi yang benar tentang batu hias dan batu mulia.
Kementerian ESDM yang diberi tugas dan tanggung jawab dalam penyelidikan, monitoring, dan mitigasi sebagian besar bencana geologi mempunyai kewajiban untuk melakukan diseminasi informasi kebencanaan geologi, sehingga diharapkan risiko yang mungkin timbul dari bencana ini dapat dikurangi.
Diklat Pengenalan Kebencanaan Geologi diharapkan menjadi sumber-sumber penyebaran informasi kebencanaan geologi secara benar, minimal bagi masyarakat di sekitarnya.
Walaupun, mungkin dalam tupoksi kesehariannya sebagian peserta bukan yang menangani kebencanaan geologi. “Semoga materi yang telah dipelajari menjadi bekal pada saat berkarya di dunia pertambangan ke depannya,” ujar dia.
Kedua diklat yang digelar secara online atau dalam jaringan (daring) itu adalah, Diklat Pengenalan Pengolahan Batu Hias dan Batu Mulia dan Diklat Pengenalan Bencana Geologi Angkatan III. (BACA JUGA: PPSDM Geominerba Gelar Pelatihan DTIKT 3 Hari secara Daring )
Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kualitas SDM internal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meskipun di tengah pandemi COVID-19, tetapi tidak menurunkan semangat para peserta dalam mengembangkan pengetahuan. (BACA JUGA: PPSDM Siap Gelar Diklat Reguler ala New Normal Mulai Juli )
Antusiasme pelaksanaan kedua diklat yang berlangsung selama tiga hari kedepan, 22 Juni hingga 24 Juni ini, cukup menggembirakan. Kedua diklat masing-masing diikuti 25 peserta. Mereka adalah pegawai non-teknis dari internal Kemen ESDM. (BACA JUGA: PPSDM Geominerba Bersiap Sambut Predikat WBBM )
“Semoga dengan telah memasuki era New Normal, kegiatan pengembangan SDM akan berjalan lebih intensif dengan memperhatikan protocol pencegahan dan pengendalian COVID-19,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Ade Hidayat saat membuka diklat secara daring, Senin (22/6/2020).
Diklat Pengenalan Pengolahan Batu Hias dan Batu Mulia bagi pegawai internal Kementerian ESDM adalah upaya PPSDM Geominerba untuk mengenalkan jenis-jenis batu mulia dan batu hias serta tata cara memperoleh serta mengolahnya.
Dengan pengetahuan diperoleh, pegawai yang telah mengikuti diklat dapat menjadi sumber-sumber diseminasi informasi yang benar tentang batu hias dan batu mulia.
Kementerian ESDM yang diberi tugas dan tanggung jawab dalam penyelidikan, monitoring, dan mitigasi sebagian besar bencana geologi mempunyai kewajiban untuk melakukan diseminasi informasi kebencanaan geologi, sehingga diharapkan risiko yang mungkin timbul dari bencana ini dapat dikurangi.
Diklat Pengenalan Kebencanaan Geologi diharapkan menjadi sumber-sumber penyebaran informasi kebencanaan geologi secara benar, minimal bagi masyarakat di sekitarnya.
Walaupun, mungkin dalam tupoksi kesehariannya sebagian peserta bukan yang menangani kebencanaan geologi. “Semoga materi yang telah dipelajari menjadi bekal pada saat berkarya di dunia pertambangan ke depannya,” ujar dia.
(awd)