Alumni Talk FEB Unisma: Kampus Merdeka Bangun Budaya Ilmiah Baru
loading...
A
A
A
MALANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) terus membangun tradisi ilmiah, meskipun dalam keterbatasan di tengah pandemi COVID-19.
(Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Sujud di Kaki Dokter, Ini Ungkapan Hati Risma )
Hal itu salah satunya dibuktikan dengan kegiatan Alumni Talk Online, yang digelar dalam rangka memperingati dies natalis ke-39 FEB Unisma. Kegiatan yang diprakarsai Unit Aktivitas Mahasiswa FEB Unisma ini, mengangkat tema "Peran Alumni Dalam Impelementasi Kampus Merdeka".
Dekan FEB Unisma, Nur Diana menyampaikan, di usia yang ke 39 tahun FEB Unisma sudah melakukan berbagai terobosan-terobosan dalam pencapaian visi dan misinya. Namun pencapaian ini tidak luput dari sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kebijakan di FEB Unisma, dan para alumni.
"Keberadaan alumni bagi FEB Unisma memiliki peran strategis, untuk membantu peningkatan kualitas dan mutu dari perguruan tinggi. Alumni merupakan gambaran produk sebuah perguruan tinggi yang berkolerasi dengan lembaga pendidikan terserbut," jelas Diana.
Peran alumni, menurutnya sebagai katalisator yang mempunyai hubungan emosional kuat di masyarakat, karena mengimplikasikan hubuangan alumni dengan alamamater calon mahasiswa, masyarakat, lembaga lainnya maupun dengan alumni lainya.
"Peran lainnya, alumni bisa sebagai kontributor material dan immaterial bagi pengembangan perguruan tinggi, serta sebagai sebagai iron stock yaitu penyedia regernerasi sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria insitusi," ujarnya.
Untuk itu dia mengajak alumni berperan dalam mendukung program "Kampus Merdeka", dimana terdapat kebijakan yang memberikan kewenangan perguruan tinggi untuk akreditasi secara sukarela, serta hak kepada mahasiswa untuk berkreasi selama tiga semester di luar prodi dan perguruan tinggi.
"Kampus Merdeka" juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membekali diri, dan menyalurkan minat serta bakatnya. "Di sinilah kita lihat, alumni memiliki potensi dukungan dalam meningkatkan kualitas program tracer study alumni maupun implementasi delapan program merdeka belajar," imbuhnya.
Delapan program merdeka berlajar yang ditawarkan antara lain, magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, wirausaha, penelitian atau riset, proyek independen, dan proyek kemanusiaan.
(Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Sujud di Kaki Dokter, Ini Ungkapan Hati Risma )
Hal itu salah satunya dibuktikan dengan kegiatan Alumni Talk Online, yang digelar dalam rangka memperingati dies natalis ke-39 FEB Unisma. Kegiatan yang diprakarsai Unit Aktivitas Mahasiswa FEB Unisma ini, mengangkat tema "Peran Alumni Dalam Impelementasi Kampus Merdeka".
Dekan FEB Unisma, Nur Diana menyampaikan, di usia yang ke 39 tahun FEB Unisma sudah melakukan berbagai terobosan-terobosan dalam pencapaian visi dan misinya. Namun pencapaian ini tidak luput dari sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kebijakan di FEB Unisma, dan para alumni.
"Keberadaan alumni bagi FEB Unisma memiliki peran strategis, untuk membantu peningkatan kualitas dan mutu dari perguruan tinggi. Alumni merupakan gambaran produk sebuah perguruan tinggi yang berkolerasi dengan lembaga pendidikan terserbut," jelas Diana.
Peran alumni, menurutnya sebagai katalisator yang mempunyai hubungan emosional kuat di masyarakat, karena mengimplikasikan hubuangan alumni dengan alamamater calon mahasiswa, masyarakat, lembaga lainnya maupun dengan alumni lainya.
"Peran lainnya, alumni bisa sebagai kontributor material dan immaterial bagi pengembangan perguruan tinggi, serta sebagai sebagai iron stock yaitu penyedia regernerasi sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria insitusi," ujarnya.
Untuk itu dia mengajak alumni berperan dalam mendukung program "Kampus Merdeka", dimana terdapat kebijakan yang memberikan kewenangan perguruan tinggi untuk akreditasi secara sukarela, serta hak kepada mahasiswa untuk berkreasi selama tiga semester di luar prodi dan perguruan tinggi.
"Kampus Merdeka" juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membekali diri, dan menyalurkan minat serta bakatnya. "Di sinilah kita lihat, alumni memiliki potensi dukungan dalam meningkatkan kualitas program tracer study alumni maupun implementasi delapan program merdeka belajar," imbuhnya.
Delapan program merdeka berlajar yang ditawarkan antara lain, magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, wirausaha, penelitian atau riset, proyek independen, dan proyek kemanusiaan.