Alumni Talk FEB Unisma: Kampus Merdeka Bangun Budaya Ilmiah Baru

Senin, 29 Juni 2020 - 20:43 WIB
loading...
Alumni Talk FEB Unisma: Kampus Merdeka Bangun Budaya Ilmiah Baru
Unit Aktivitas Mahasiswa FEB Unisma, menggelar Alumni Online Talk bertajuk Peran Alumni Dalam Impelementasi Kampus Merdeka. Foto/Dok.FEB Unisma
A A A
MALANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) terus membangun tradisi ilmiah, meskipun dalam keterbatasan di tengah pandemi COVID-19.

(Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Sujud di Kaki Dokter, Ini Ungkapan Hati Risma )

Hal itu salah satunya dibuktikan dengan kegiatan Alumni Talk Online, yang digelar dalam rangka memperingati dies natalis ke-39 FEB Unisma. Kegiatan yang diprakarsai Unit Aktivitas Mahasiswa FEB Unisma ini, mengangkat tema "Peran Alumni Dalam Impelementasi Kampus Merdeka".

Dekan FEB Unisma, Nur Diana menyampaikan, di usia yang ke 39 tahun FEB Unisma sudah melakukan berbagai terobosan-terobosan dalam pencapaian visi dan misinya. Namun pencapaian ini tidak luput dari sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kebijakan di FEB Unisma, dan para alumni.

"Keberadaan alumni bagi FEB Unisma memiliki peran strategis, untuk membantu peningkatan kualitas dan mutu dari perguruan tinggi. Alumni merupakan gambaran produk sebuah perguruan tinggi yang berkolerasi dengan lembaga pendidikan terserbut," jelas Diana.

Peran alumni, menurutnya sebagai katalisator yang mempunyai hubungan emosional kuat di masyarakat, karena mengimplikasikan hubuangan alumni dengan alamamater calon mahasiswa, masyarakat, lembaga lainnya maupun dengan alumni lainya.

"Peran lainnya, alumni bisa sebagai kontributor material dan immaterial bagi pengembangan perguruan tinggi, serta sebagai sebagai iron stock yaitu penyedia regernerasi sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria insitusi," ujarnya.

Untuk itu dia mengajak alumni berperan dalam mendukung program "Kampus Merdeka", dimana terdapat kebijakan yang memberikan kewenangan perguruan tinggi untuk akreditasi secara sukarela, serta hak kepada mahasiswa untuk berkreasi selama tiga semester di luar prodi dan perguruan tinggi.

"Kampus Merdeka" juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membekali diri, dan menyalurkan minat serta bakatnya. "Di sinilah kita lihat, alumni memiliki potensi dukungan dalam meningkatkan kualitas program tracer study alumni maupun implementasi delapan program merdeka belajar," imbuhnya.

Delapan program merdeka berlajar yang ditawarkan antara lain, magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, wirausaha, penelitian atau riset, proyek independen, dan proyek kemanusiaan.

Untuk itu, menurutnya FEB Unisma menggandeng dan mengajak alumni untuk bersinergi dalam implementasi program "Kampus Merdeka" dengan memandang pada tiga peran strategis alumni bagi perguruan tinggi.

(Baca juga: Dari Ketinggian 6000 Kaki, Prajurit Marinir Menyerbu Situbondo )

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unisma, M. Nuruddin mengatakan, kebijakan "Kampus Merdeka" itu merupakan subtansi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadim Makarim untuk mengurangi hambatan kekakuan formalitas konstruksi pendidikan tinggi.

Dalam empat isu strategis "Kampus Merdeka" atau merdeka belajar itu, menurut pria yang akrab disapa Gus Din ini, antara lain memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih satuan kegiatan semester.

"Hal ini akan mempercepat proses di dalam pendidikan tinggi, dengan memberikan pilihan-pilihan atau hak kepada mahasiswa atas delapan program yang ditawarkan dalam 'Kampus Merdeka'. Sehingga pasca menjalankan tiga semester yang merupakan kebebasan belajar tersebut, mahasiswa sudah siap menghadapi tantangan dunia kerja yang sebenarnya," ungkapnya.

Strategi ini, lanjutnya, untuk memastikan output perguruan tinggi di Indonesia, tidak tertinggal dengan kualitas sumber daya manusia dalam peradaban dunia. Dimana Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, masuk di atas urutan 100 di dunia. Artinya sumber daya manusia Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Perguruan tinggi di Indonesia, menurutnya memiliki peluang yang sama dengan perguruan tinggi negara lain dalam menciptakan sumber daya manusia unggul. "Alumni harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian Unisma sebagai World Class University sesuai visi dan misinya," tegasnya.

Perwakilan IKA FEB Unisma, Sugeng Widiarto juga memberikan masukan, bahwa dalam implementasi program "Kampus Merdeka" bagi FEB Unisma yang menurutnya sudah banyak melakukan gebrakan-gebrakan dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi.

"Harus tetap menjaga dan adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi dalam pendidikan tinggi. Disinilah alumni berperan sebagai mitra perguruan tinggi yang harus dilibatkan dalam perencanaan, penyusunan kurikulum, menentukan dan menyusun standar penjaminan mutu, implementasi serta evaluasinya. Di samping itu alumni juga berperan sebagai jejaring dan agen dalam menawarkan lulusan," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9562 seconds (0.1#10.140)