Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN Hampir Selesai, KIPI Tidak Lebih dari 2 Hari
loading...
A
A
A
BANDUNG - Uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 BUMN yang melibatkan 1.725 relawan saat ini hampir selesai. Selama uji klinis, vaksin tersebut diklaim tidak memberi dampak kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) lebih dari dua hari.
Menurut Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN Soedjatmiko, KIPI yang paling umum dilaporkan yaitu nyeri lokal di sekitar area suntik dan nyeri otot dengan intensitas ringan. Kemudian demam pasca penyuntikan yang akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari.
Vaksin COVID-19 BUMN yang menggunakan teknologi Subunit Protein Rekombinan (protein Receptor Binding Domain/RBD), harus melalui perjalanan yang panjang, sampai nantinya bisa digunakan.
“Sejak uji klinis tahap 1 hingga uji klinis tahap 3, membutuhkan kerja keras tim sekitar 8 bulan. Jika lancar uji klinis tahap 3 ini akan selesai sebelum Agustus 2022. Kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi 6 bulan hingga 1 tahun ke depan," ungkapnya.
Dalam kondisi darurat seperti saat ini, penelitian semua vaksin COVID-19 bisa dilakukan akselerasi, dengan tetap memperhatikan standar keamanan, khasiat, atau efikasi, dan mutu yang dikeluarkan oleh Badan POM serta memenuhi standar tinggi dari WHO seperti vaksin COVID-19 lain yang saat ini sudah dipakai dalam program vaksinasi COVID di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Fase 3 FK Universitas Andalas Padang, Asrawati mengatakan, uji klinis fase tiga di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman mencatatkan jumlah 1.725 relawan. Untuk menjadi relawan uji klinis, harus melalui serangkaian tes guna memastikan kesehatan calon relawan.
Setiap relawan akan mendapatkan dua kali suntikan dengan rentang waktu 28 hari. "Sampai dengan hari ini, hasil uji klinis fase 3, menunjukkan hasil yang baik dan tidak ada relawan yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius," katanya.
Menurut Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN Soedjatmiko, KIPI yang paling umum dilaporkan yaitu nyeri lokal di sekitar area suntik dan nyeri otot dengan intensitas ringan. Kemudian demam pasca penyuntikan yang akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari.
Vaksin COVID-19 BUMN yang menggunakan teknologi Subunit Protein Rekombinan (protein Receptor Binding Domain/RBD), harus melalui perjalanan yang panjang, sampai nantinya bisa digunakan.
“Sejak uji klinis tahap 1 hingga uji klinis tahap 3, membutuhkan kerja keras tim sekitar 8 bulan. Jika lancar uji klinis tahap 3 ini akan selesai sebelum Agustus 2022. Kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi 6 bulan hingga 1 tahun ke depan," ungkapnya.
Dalam kondisi darurat seperti saat ini, penelitian semua vaksin COVID-19 bisa dilakukan akselerasi, dengan tetap memperhatikan standar keamanan, khasiat, atau efikasi, dan mutu yang dikeluarkan oleh Badan POM serta memenuhi standar tinggi dari WHO seperti vaksin COVID-19 lain yang saat ini sudah dipakai dalam program vaksinasi COVID di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Fase 3 FK Universitas Andalas Padang, Asrawati mengatakan, uji klinis fase tiga di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman mencatatkan jumlah 1.725 relawan. Untuk menjadi relawan uji klinis, harus melalui serangkaian tes guna memastikan kesehatan calon relawan.
Setiap relawan akan mendapatkan dua kali suntikan dengan rentang waktu 28 hari. "Sampai dengan hari ini, hasil uji klinis fase 3, menunjukkan hasil yang baik dan tidak ada relawan yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius," katanya.
(don)