2 WNA Bulgaria dan 2 Wanita Pembobol ATM Ditangkap Polda Sulut
loading...
A
A
A
MANADO - Dua warga negara asing (WNA) asal Bulgaria, bersama dua wanita asal Indonesia, diringkus Polda Sulut. Keempat orang tersebut ditangkap, karena melakukan aksi pembobolan ATM dengan cara skiming.
Ke empat pelaku pembobol ATM ditangkap di dua tempat berbeda, yakni Bali, dan Kupang, NTT. Para tersangka itu adalah Martin Ivanov Stanichev, dan Valentin Kostadino asal Bulgaria, serta Carlie alias CW warga Kota Ambon, serta Ari alias ALS asal Surabaya.
Para tersangka pembobol ATM dibawa dari Surabaya, dan dijemput di Bandara Sam Ratulangi Manado, dengan dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Dirkrimsus Polda Sulut, Kombes Pol. Nasri mengatakan, ke empat pelaku telah ditahan di Polda Sulut, untuk kepentingan penyelidikan.
"Kita juga bekerjasama dengan Bareskrim Polri, agar bisa mengungkap pembobolan ATM tersebut. Pihak bank juga kami ingatkan, agar lebih meningkatkan keamanan ATM-nya, supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak inginkan," tutur Nasri, Jumat (22/7/2022).
Nasri menambahkan, kerugian yang dialami oleh nasabah bank akibat pembobolan ATM selama Januari-Juli 2022 mencapai sekitar Rp5,4 miliar. "Kita akan kembangkan ke mana larinya dana ini, dan ke mana larinya aliran-aliran yang mereka lakukan ini," pungkasnya.
Ke empat pelaku pembobol ATM ditangkap di dua tempat berbeda, yakni Bali, dan Kupang, NTT. Para tersangka itu adalah Martin Ivanov Stanichev, dan Valentin Kostadino asal Bulgaria, serta Carlie alias CW warga Kota Ambon, serta Ari alias ALS asal Surabaya.
Para tersangka pembobol ATM dibawa dari Surabaya, dan dijemput di Bandara Sam Ratulangi Manado, dengan dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Dirkrimsus Polda Sulut, Kombes Pol. Nasri mengatakan, ke empat pelaku telah ditahan di Polda Sulut, untuk kepentingan penyelidikan.
"Kita juga bekerjasama dengan Bareskrim Polri, agar bisa mengungkap pembobolan ATM tersebut. Pihak bank juga kami ingatkan, agar lebih meningkatkan keamanan ATM-nya, supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak inginkan," tutur Nasri, Jumat (22/7/2022).
Nasri menambahkan, kerugian yang dialami oleh nasabah bank akibat pembobolan ATM selama Januari-Juli 2022 mencapai sekitar Rp5,4 miliar. "Kita akan kembangkan ke mana larinya dana ini, dan ke mana larinya aliran-aliran yang mereka lakukan ini," pungkasnya.
(eyt)