Pulang Mengantar Elpiji, Solikin Meregang Nyawa di Atas Becaknya
loading...
A
A
A
SALATIGA - Solikin (62) warga Dusun Losari Sruwen III RT 12 RW 03 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, ditemukan meninggal dunia di lingkungan Margosari RT 1 RW 5 Kelurahan Salatiga, Sidorejo Salatiga, Jumat (26/4/2020).
(Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020 )
Kakek yang berprofesi sebagai tukang becak ini, meninggal dunia setelah mengantarkan elpiji ke rumah Didin Rudi Istoyo warga Margosari II No.40 RT 5 RW 1.
Kapolsek Sidorejo, Polres Salatiga, AKP Harjan Widodo menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika korban mengantarkan elpiji ke rumah Didin dengan mengendarai becak. Setelah pekerjaannya selesai, korban berpamitan beristirahat di depan eks gedung SMA Dharma Putra.
"Tak lama kemudian, ada warga yang melihat korban dalam keadaan tidak bergerak. Karena merasa curiga, selanjutnya warga menghubungi Didin untuk memastikan keadaan korban," terangnya.
(Baca juga: PDIP Jateng: Satu Bendera Dibakar, Sejuta Bendera Berkibar )
Selanjut, mereka mendatangi korban untuk melihat kondisinya. Ternyata korban korban sudah sudah meninggal. Kemudian para saksi melapor ke pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut. (Baca juga: Tangis Haru Sumiyati, Pulang Dari Papua Diantar Prajurit Kostrad )
Dari hasil visum luar yang dilakukan oleh dokter jaga Puskesmas Sidorejo Lor, Adis menyatakan, bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Diduga penyebab utama kematian korban dikarenakan penyakit Jantung. Adapun teknis penanganan jenazah tetap sesuai standar penanganan COVID-19.
(Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020 )
Kakek yang berprofesi sebagai tukang becak ini, meninggal dunia setelah mengantarkan elpiji ke rumah Didin Rudi Istoyo warga Margosari II No.40 RT 5 RW 1.
Kapolsek Sidorejo, Polres Salatiga, AKP Harjan Widodo menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika korban mengantarkan elpiji ke rumah Didin dengan mengendarai becak. Setelah pekerjaannya selesai, korban berpamitan beristirahat di depan eks gedung SMA Dharma Putra.
"Tak lama kemudian, ada warga yang melihat korban dalam keadaan tidak bergerak. Karena merasa curiga, selanjutnya warga menghubungi Didin untuk memastikan keadaan korban," terangnya.
(Baca juga: PDIP Jateng: Satu Bendera Dibakar, Sejuta Bendera Berkibar )
Selanjut, mereka mendatangi korban untuk melihat kondisinya. Ternyata korban korban sudah sudah meninggal. Kemudian para saksi melapor ke pihak kepolisian guna penanganan lebih lanjut. (Baca juga: Tangis Haru Sumiyati, Pulang Dari Papua Diantar Prajurit Kostrad )
Dari hasil visum luar yang dilakukan oleh dokter jaga Puskesmas Sidorejo Lor, Adis menyatakan, bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Diduga penyebab utama kematian korban dikarenakan penyakit Jantung. Adapun teknis penanganan jenazah tetap sesuai standar penanganan COVID-19.
(eyt)