Aksi Viral Bupati Marah dan Protes ke Menteri karena BLT Dipersulit Ini Penjelasannya

Minggu, 26 April 2020 - 17:39 WIB
loading...
Aksi Viral Bupati Marah dan Protes ke Menteri karena BLT Dipersulit Ini Penjelasannya
Aksi seorang bupati yang marah marah terhadap seorang menteri soal penanganan bantuan COVID-19 viral di media sosial. Foto Ist
A A A
BOLAANG MONGONDOW TIMUR - Aksi seorang bupati yang marah marah terhadap seorang menteri soal penanganan bantuan COVID-19 viral di media sosial. Nampak dalam keterangan yang viral di media sosial jika sosok tersebut adalah Bupati Toli toli, dimana dalam keterangannya tertera 'Bupati Toli Toli Hebat'.

Namun setelah ditelusuri sosok pria berpakaian gamis berpeci putih yang marah-marah terhadap menteri adalah sosok Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar. (Baca: Waspada Penyebaran, 4 Dokter di Batang Positif Corona)

Aksi viral sang Bupati Sehan Landjar ini dilakukan setelah dia turun ke lapangan membagikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak virus Corona. Setelah di lapangan dia tahu kalau warganya tidak bisa menerima bantuan sembako karena telah menerima BLT.

Bupati Sehan Lanjar lalu protes atas aturan para menteri yang dinilai tidak adil dalam mengambil keputusan terkait dengan bantuan seperti BLT dan PKH yang justru akan menimbulkan kecemburuan sosial bagi masyarakat di daerah .

"BLT-nya kapan? Masih mau buka-buka rekening inilah, kriteria macam-macam lah. Negeri udah mau bangkrut, menteri-menteri masih pada ngeyel semua!," ungkap sang Bupati Boltim.

Aturan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil ini membuat Bupati Sehan Landjar marah terutama terkait perbedaan jumlah bantuan antara PKH sebesar Rp100.000 dan BLT sebesar Rp600.000 yang dinilai tidak seimbang.

Menurut dia, pemerintah pusat memberikan bantuan dana BLT sebesar Rp600.000 kepada setiap kepala keluarga serta dana PKH sebesar Rp100.000 per keluarga.

Namun warga yang mendapatkan BLT tidak akan mendapatkan dana PKH serta bantuan sembako. Begitu juga warga yang telah mendapatkan dana PKH tidak akan mendapatkan bantuan sembako dan dana BLT.

Sehingga Bupati telah mengambil kebijakan bahwa warga yang hanya mendapatkan PKH juga akan mendapatkan bantuan sembako.

"Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur telah menyiapkan sebanyak 900 ton beras serta bahan pokok lain yang akan disalurkan kepada kurang lebih hampir 20 ribu kepala keluarga yang terdapat di 15 desa dari tujuh kecamatan yang ada dengan anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp54 miliar selama tiga bulan kedepan," paparnya.

Sembako yang diberikan bupati yaitu beras premium sebanyak 15 kg, minyak goreng 1 kg, ikan 3 kaleng serta gula pasir 1 kg. Pembagian bahan pokok ini juga dilihat berdasarkan jiwa yang ada.

"Jika dalam satu kepala keluarga terdapat 5 hingga 6 jiwa nantinya akan ditambahkan dengan bantuan berupa beras sebanyak 20 kg. Ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19. Saya berharap agar masyaraat mematuhi imbauan pemerintah. Apalagi kondisi saat ini dimana pemerintah baik daerah maupun pusat hanya mampuh menanggulangi selama tiga bulan kedepan," pungkasnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)