Tracing Data Penderita Covid-19 Perlu Digitalisasi

Jum'at, 26 Juni 2020 - 12:50 WIB
loading...
Tracing Data Penderita Covid-19 Perlu Digitalisasi
Salah satu kampung tangguh di Kota Surabaya.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Penyediaan fasilitas Kampung Tangguh di Surabaya sudah saatnya ditingkatkan. Termasuk proses digitalisasi dalam pendataan mobilisasi warga.

Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, digitalisasi ini bisa berbentuk layanan aplikasi. (Baca juga: Jokowi Minta Angka Covid-19 Turun dalam 2 Pekan, Ini Tanggapan Khofifah )

”Jadi mobilitas penduduk yang dari luar maupun singgah bisa terdata dan online. Termasuk ketika ada yang terlihat ada gejala. Jadi laporannya update,” terang Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya ini.

Dengan begitu, peran Kampung Tangguh sekaligus bisa membantu perubahan wilayah zona perkampungan menjadi hijau, atau bebas dari virus corona.

Peran digitalisasi ini juga turut melibatkan kolaborasi dengan Babinkamtibmas dan Babinsa kecamatan setempat. ”Jadi lebih memudahkan dalam tracing karena sistemnya akurat,” terang putra mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Ir Soetjipto ini.

(Baca juga: Ngejar Maling, Warga Lampung Selatan Meninggal Mendadak di Jalan )

Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS ini menjelaskan, data yang terupdate bisa terlaporkan dengan efektif dan cepat. ”Kemandirian warga serta update data ini bisa langsung diketahui dan bisa langsung dideteksi oleh petugas Kampung Tangguh. Jadi langkah penanganan cepat,” katanya.

Alumnus ITS Surabaya ini terkesan dengan kegotongroyongan warga dalam memutus rantai virus Covid-19. ”Bahkan saya lihat di sini tidak ada satupun yang tidak bermasker saat beraktifitas di luar kampung. Ini bagus sekali,” katanya.

Sementara peran bantuan dari BIN (Badan Intelijen Negara) sudah membantu Pemerintah Kota Surabaya menekan jumlah penderita covid turut diapresiasi oleh WS (sapaan Whisnu Sakti Buana).

“Kami sangat berterimakasih. Karena dalam penanganan corona perlu effort gotong-royong semua pihak. Tidak hanya Pemkot, BIN, Babinkamtibmas maupun Babinsa. Melainkan masyarakat sebagai ujung tombak yang paling bawah,” pungkas WS.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7469 seconds (0.1#10.140)