La Nina Mengancam, Warga Harus Tenang dan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem
loading...
A
A
A
SURABAYA - Beberapa bulan ke depan hingga akhir tahun BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan melanda wilayah Surabaya. Karena itu, masyarakat diminta tetap tenang dan siap menghadapi situasi yang akan terjadi.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mawas diri menghadapi adanya potensi bencana alam seperti banjir, angin kencang dan La Nina yang diprediksi akan terjadi di penghujung 2021.
“Mengantisipasi terjadinya bencana alam adalah tugas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan masyarakat Surabaya. Pemkot melalui DKRTH juga telah melakukan perantingan pohon rawan tumbang, menyiapkan Satgas Rescue dan Mitigasi Penanggulangan Bencana oleh BPB Linmas,” kata Armuji, Rabu (3/11/2021).
Dia melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengupdate perkembangan cuaca terkini. Tujuannya, agar seluruh stakeholder bisa mengambil langkah cepat mengantisipasi bencana alam dan perubahan cuaca ekstrem.
“Agar kota ini selamat dari bencana, kami harap sekali lagi kita tidak bisa sendiri, mulai dari RT/RW, tokoh masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan seluruh lapisan lainnya juga harus bersiaga. Pemkot juga telah menyiapkan simulasi dan mitigasi tanggap bencana,” bebernya.
Dia pun menambahkan, sesuai prediksi BMKG, Indonesia bakal menghadapi badai La Nina pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut ditandai dengan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Kita harus waspada dan saling bergotong royong menghadapi perubahan cuaca akhir tahun nanti,” tandasnya.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mawas diri menghadapi adanya potensi bencana alam seperti banjir, angin kencang dan La Nina yang diprediksi akan terjadi di penghujung 2021.
“Mengantisipasi terjadinya bencana alam adalah tugas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan masyarakat Surabaya. Pemkot melalui DKRTH juga telah melakukan perantingan pohon rawan tumbang, menyiapkan Satgas Rescue dan Mitigasi Penanggulangan Bencana oleh BPB Linmas,” kata Armuji, Rabu (3/11/2021).
Dia melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengupdate perkembangan cuaca terkini. Tujuannya, agar seluruh stakeholder bisa mengambil langkah cepat mengantisipasi bencana alam dan perubahan cuaca ekstrem.
“Agar kota ini selamat dari bencana, kami harap sekali lagi kita tidak bisa sendiri, mulai dari RT/RW, tokoh masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan seluruh lapisan lainnya juga harus bersiaga. Pemkot juga telah menyiapkan simulasi dan mitigasi tanggap bencana,” bebernya.
Dia pun menambahkan, sesuai prediksi BMKG, Indonesia bakal menghadapi badai La Nina pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut ditandai dengan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Kita harus waspada dan saling bergotong royong menghadapi perubahan cuaca akhir tahun nanti,” tandasnya.
(nic)