Selama COVID-19, Dinkes Cimahi Catat 2 Kasus Kematian Ibu Hamil

Kamis, 25 Juni 2020 - 19:55 WIB
loading...
Selama COVID-19, Dinkes Cimahi Catat 2 Kasus Kematian Ibu Hamil
Selama pandemi COVID-19, hingga pertengahan tahun ini, tercatat ada dua kasus angka kematian ibu (AKI) hamil yang terjadi di Kota Cimahi. Foto/ilustrasi
A A A
CIMAHI - Selama pandemi COVID-19 , hingga pertengahan tahun ini, tercatat ada dua kasus angka kematian ibu (AKI) hamil yang terjadi di Kota Cimahi. Angka tersebut terbilang masih kecil, tapi mengingat kondisi pandemi dan masih ada enam bulan ke depan hingga akhir tahun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah.

"Ada dua kasus ibu yang meninggal usai melahirkan. Penyebabnya yang 1 karena pendarahan dan 1 karena gangguan jantung," sebut Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Indah Gilang Indira, Kamis (25/6/2020). (Baca juga: Pasangan Suami Istri di Salatiga Dinyatakan Positif COVID-19 )

Menurutnya, guna mencegah kematian ibu saat melahirkan sebaiknya ibu hamil (bumil) rutin melakukan pemeriksaan sesuai jadwal. Kemudian mengikuti kelas ibu yang diselenggarakan Puskesmas, serta tetap melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika mendapati ada keluhan segera menghubungi petugas kesehatan atau datang ke Puskesmas langsung.

Khusus di tengah pandemi COVID-19, pihaknya sudah membuat protokol kesehatan khusus untuk melayani ibu hamil. Seperti membuat janji pertemuan dengan petugas Puskesmas dan melakukan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan yang sudah dianjurkan. Petugas Puskesmas juga harus menggunakan alat pelindung diri sesuai standar dan dalam kondisi sehat.

"Ada prosedur pemeriksaan kehamilan selama pandemi, hadi ibu-ibu hamil harus mengikuti prosedur supaya aman. Sebab jika ibu hamil tertular COVID-19, efeknya bisa berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandung," ucapnya. (Baca juga: Ditemukan 11 Pasien Positif, 5 Kecamatan di Karawang Masuk Zona Hitam )

Disinggung soal kasus yang sama di 2019, Indah mengatakan ada 13 kasus kematian ibu. Penyababnya empat di antaranya karena pendarahan, empat kasus karena hipertensi dalam kehamilan. Kemudian kasus seperti TBC ada dua, appendiks satu, penyakit jantung satu, penyakit ginjal satu kasus, dan lain-lainnya lima kasus. Sementara di 2017 ada 12 kasus kematian ibu, sedangkan 2018 ada 11 kasus.

"Ibu hamil juga harus memperhatikan metabolisme dan kebutuhan nutrisi. Sehingga kalau ada gangguan dari luar kondisi imun tubuhnya tetap kuat," pungkasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)