Juragan Rongsokan Korban Penembakan Meninggal setelah 2 Hari Dirawat di RSUD Sidoarjo
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Sabar (37), juragan rongsokan korban penembakan menghembuskan napas terakhirnya setelah dua hari menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo. Jenazah warga Probolinggo, yang berdomisili di Desa Tenggulanan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, langsung dibawa pulang keluarganya.
Sabar menjadi korban penembakan oleh pelaku berinisial JO. Polisi juga telah berhasil menangkap JO di Sokobanah, Kabupaten Sampang, pada Rabu (29/6/2022). Sabar ditembak dua kali, hingga mengalami luka serius di bagian dada dan leher.
Usai ditembak, kondisi Sabar sempat kritis dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Kabar meninggalnya Sabar, diketahui salah satu karyawannya, Jumiati. "Saya diberi tahu Pak Sabar meninggal pada Rabu (29/6/2022) malam," ungkapnya.
Lebih lanjut Jumiati mengaku, jenazah Sabar tidak dibawa ke tempat penampungan barang bekas, namun langsung dibawa ke rumah keluarganya untuk dimakamkan di Kabupaten Pasuruan.
Jumiati yang merupakan warga Kabupaten jember tersebut, mengaku merasa sangat berduka dan kehilangan sosok Sabar yang dinilainya sangat baik. Dia juga kebingungan untuk kelanjutan nasibnya di tempat penampungan barang bekas tersebut, setelah Sabar tiada.
Sabar menjadi korban penembakan oleh pelaku berinisial JO. Polisi juga telah berhasil menangkap JO di Sokobanah, Kabupaten Sampang, pada Rabu (29/6/2022). Sabar ditembak dua kali, hingga mengalami luka serius di bagian dada dan leher.
Usai ditembak, kondisi Sabar sempat kritis dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Kabar meninggalnya Sabar, diketahui salah satu karyawannya, Jumiati. "Saya diberi tahu Pak Sabar meninggal pada Rabu (29/6/2022) malam," ungkapnya.
Lebih lanjut Jumiati mengaku, jenazah Sabar tidak dibawa ke tempat penampungan barang bekas, namun langsung dibawa ke rumah keluarganya untuk dimakamkan di Kabupaten Pasuruan.
Jumiati yang merupakan warga Kabupaten jember tersebut, mengaku merasa sangat berduka dan kehilangan sosok Sabar yang dinilainya sangat baik. Dia juga kebingungan untuk kelanjutan nasibnya di tempat penampungan barang bekas tersebut, setelah Sabar tiada.
(eyt)