Gawat! Ribuan Siswa Lulusan SD di Makassar Terancam Tidak Masuk SMP

Selasa, 28 Juni 2022 - 19:38 WIB
loading...
Gawat! Ribuan Siswa Lulusan SD di Makassar Terancam Tidak Masuk SMP
Sejumlah calon siswa mendaftar di Sekolah SMP Negeri 20 Makassar, kemarin. Kekurangan daya tampung, 5.168 siswa lulusan SD terancam tak masuk SMP. Foto/SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Sebanyak 5.168 siswa lulusan sekolah dasar (SD) terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dalam penerimaan peserta didik baru ( PPDB ) Kota Makassar tahun 2022. Hal itu disebabkan adanya ketimpangan antara jumlah lulusan SD dengan daya tampung yang dimiliki SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar , Muhyiddin, mengakui daya tampung SMP negeri dan swasta belum bisa mengakomodir seluruh siswa lulusan SD.



Berdasarkan data Dinas Pendidikan Makassar , jumlah siswa lulusan SD tahun ini mencapai sebanyak 26.608. Sementara daya tampung SMP negeri hanya bisa mengakomodir 32 siswa untuk satu rombongan belajar (rombel), di mana total rombel sebanyak 380.

"Dengan demikian, jumlah daya tampung SMP Negeri sebanyak 13.680," ungkap Muhyiddin.

Sementara itu, SMP swasta hanya mampu menampung 28 siswa untuk setiap rombel, dengan total rombel sebanyak 290. Dengan demikian, total daya tampung SMP Swasta hanya 9.280.

"Artinya, ada kekurangan kuota untuk jenjang SMP sebanyak 5.168 orang. Namun kekurangan itu diasumsikan oleh anak yang berdomisili Gowa, Maros, dan Takalar yang tercatat bersekolah di Makassar," jelasnya.

Diharapkan, siswa yang tidak bisa diakomodir oleh SMP negeri maupun swasta ini, bisa tetap melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah atau MTs yang diakomodasi oleh Kementerian Agama.

Sementara untuk daya tampung jenjang SD , dia menyebut tidak ada persoalan. Karena jumlah sekolah yang ada bisa menampung anak yang akan masuk SD.

Diketahui daya tampung SD negeri sebanyak 23.884, sementara untuk SD swasta 6.384 orang. Sehingga total daya tampung untuk SD sebanyak 30.268.

Sementara berdasarkan data, lulusan PAUD Makassar ini sebanyak 13.857. Anak usia 6 tahun tidak PAUD sebanyak 8.089. Sehingga diprediksi jumlah anak yang akan masuk SD sebanyak 21.946 orang.

"Artinya ada kelebihan kuota SD negeri dan swasta sebanyak 8.322. Kami berasumsi ini akan terisi penuh dari pendaftaran anak domisili Gowa, Maros, dan Takalar," jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD Makassar, Rezki menyayangkan ketimpangan antara layanan pendidikan dan jumlah anak yang harus bersekolah. Dirinya mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat, khususnya dari konstituennya terkait persoalan itu.

"Masyarakat banyak mengeluh ke saya karena mau tidak mau, anaknya harus ke sekolah swasta karena tidak tertampung di SMP negeri," ungkap Rezki, belum lama ini.

Oleh karena itu, dirinya mendorong Dinas Pendidikan Kota Makassar agar segera mengakomodir ketimpangan antara siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMP penyediaan jumlah sekolah. Hal itu disebutnya bisa mendorong pemerataan kualitas pendidikan.

"Bukan hanya itu, persebaran tenaga pendidik atau sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas juga harus diperhatikan untuk mengikis ketimpangan kualitas pendidikan antar sekolah," jelasnya.



Adapun tahapan PPDB saat ini masuk dalam tahap pengumuman jalur zonasi. Nama siswa yang lulus diumumkan pada Rabu (29/6/2022).

Pendaftaran ditutup pada Selasa (28/6/2022) pukul 22.00 WITA. Hingga pukul 18.30 WITA, jumlah pendaftar SMP jalur zonasi mencapai 12.476 dengan kuota 8.826. Sementara pendaftar SD mencapai 14.835 dengan kuota 13.496.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)