Dampak Kebijakan Kerja dan Belajar dari Rumah, Pemakaian Elpiji Naik 11%

Minggu, 26 April 2020 - 12:32 WIB
loading...
Dampak Kebijakan Kerja dan Belajar dari Rumah, Pemakaian Elpiji Naik 11%
Foto/ilustrasi.istimewa
A A A
JAKARTA - Berbanding terbalik dengan bahan bakar minyak (BBM), konsumsi gas elpiji rumah tangga selama bulan April 2020 justru meningkat tajam. Aktivitas bekerja dari rumah yang menjadi imbauan pemerintah demi menghambat laju penyebaran virus Corona sangat berperan terhadap kenaikan konsumsi rumah tangga ini.

Pertamina mencatat pada bulan April konsumsi elpiji subsidi 3 kilogram (kg) naik 11%, dari konsumsi normal 6.504 metrik ton (MT)/hari menjadi 7.214 MT/hari. Sementara konsumsi LPG non subsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5KG dan 12 KG, menjadi 636 MT/hari dari konsumsi normal 646 MT/hari, atau turun 2%.

“Kami memastikan stok BBM dan LPG saat ini penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadhan ini. Pertamina juga telah menambah pasokan (fakultatif) LPG kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan elpiji resmi Pertamina,” ujar General Manager PT Pertamina (Persero) MOR III (DKI, Jawa Barat, Banten) Tengku Fernanda. (Baca : PSBB dan WFH Bikin Konsumsi BBM di Jawa Barat Lebih Hemat)

Memasuki bulan Ramadhan 1441 H, Pertamina memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM terutama di wilayah MOR III. Melalui Satuan Tugas Ramadan-Idul Fitri (Satgas Rafico) yang telah aktif sejak 1 April 2020 dan bertugas hingga 8 Juni, Pertamina berusaha menjaga keberlangsungan penyaluran energi.

Masyarakat dapat menghubungi Call Center 135 untuk informasi maupun pemesanan produk Pertamina yakni BBK dan LPG nonsubsidi dalam program Pertamina Delivery Service.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)