Sampel Terus Bertambah, Jumlah Kasus COVID-19 di Sumsel Meningkat
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Masih banyaknya sampel yang diperiksa di laboratorium membuat jumlah kasus COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) cenderung meningkat. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel , Yusri mengatakan, peningkatan kasus positif COVID-19 tak terlepas dari banyaknya jumlah sampel pemeriksaan laboratorium yang telah selesai.
"Banyak yang melakukan pengambilan swab karena masyarakat sudah lebih mewaspadai. Inilah yang membuat sampel terus bertambah. Jadi jangan karena ada kelonggaran tanpa PSBB, kita kembali ke kebiasaan lama tidak pakai masker," ujarnya, Senin (22/06/2020). (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Menurutnya, dalam pengendalian kasus COVID-19, tim Gugus Tugas selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa terus memonitor perkembangan kasus. Termasuk mengevaluasi penurunan jumlah kasus sesuai target pencapaian. "Tetap menjadi perhatian supaya indikator kesehatan terkendali dan dapat terinterperensi ke depan," jelasnya. (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Saat ini, kata Yusri, semua kasus positif COVID-19 terutama di Kota Palembang masih berada dalam tingkatan yang ringan dan sedang. Setidaknya, kondisi kesehatan para pasien masih stabil dan belum ada yang menggunakan ventilator.
"Zona hijau diartikan dalam penampilan peta kita berarti sudah sembuh semua. Tapi melihat wilayah menyeluruh di daerah Sumsel pasti ada kasus. Jadi bagi wilayah yang sudah zona hijau, jangan sampai terjadi kuning bahkan mulai merah lagi," terangnya.
Mengingat pemerintah daerah mulai memberikan pelonggaran beraktivitas, pihaknya meminta agar masyarakat tetap disiplin memakai masker dalam segala kegiatan dan aspek kehidupan. Apalagi di saat kondisi sekarang ini, semua orang dituntut menjadi lebih produktif.
"Kita cenderung naik turun, tidak perlu cemas, tidak perlu panik, sikapi dengan tenang. Sekali lagi patuhi protokol kesehatan, jaga jarak dan cuci tangan, karena dengan cara ini kita menurunkan penularan agar keluar dari krisis pandemik kembali ke kondisi normal lagi," tambahnya.
Hingga, Minggu (21/06/2020) total orang dalam pantauan (ODP) sudah mencapai 7.946 orang dengan jumlah ODP selesai pemantauan 6.145 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 1.801 orang. Sedangkan jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) keseluruhan sudah ada 854 orang, dengan PDP selesai pengawasan 420 orang serta PDP yang masih dalam proses pengawasan berjumlah 434 orang.
"Kasus konfirmasi positif baru COVID-19 ada 58 orang. Rinciannya Palembang ada 40 orang, Muara Enim 11 orang, Banyuasin 5 orang dan PALI ada 2 orang," jelas dia. Sementara kasus sembuh di Sumsel juga bertambah tiga orang. Masing-masing satu orang dari Banyuasin, Lahat dan Ogan Komering Ulu (OKU). Pasien sembuh masih 754 orang, namun orang yang meninggal bertambah dua orang asal Palembang.
"Jumlah total meninggal 70 Orang dan total kasus positif sebanyak 1.779 orang dengan rincian data positif ada kasus selesai sebanyak 824 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh 754 orang, meninggal 70 orang dan masih aktif dalam arti perawatan sebanyak 955 orang," bebernya.
"Banyak yang melakukan pengambilan swab karena masyarakat sudah lebih mewaspadai. Inilah yang membuat sampel terus bertambah. Jadi jangan karena ada kelonggaran tanpa PSBB, kita kembali ke kebiasaan lama tidak pakai masker," ujarnya, Senin (22/06/2020). (Baca juga: Kisah 39 Wisatawan yang Selamat usai Terombang Ambing 3 Jam di Perairan Pulau Mursala)
Menurutnya, dalam pengendalian kasus COVID-19, tim Gugus Tugas selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa terus memonitor perkembangan kasus. Termasuk mengevaluasi penurunan jumlah kasus sesuai target pencapaian. "Tetap menjadi perhatian supaya indikator kesehatan terkendali dan dapat terinterperensi ke depan," jelasnya. (Baca juga: Rombongan Paus Orca Ini Terekam Kamera Muncul di Biak Papua)
Saat ini, kata Yusri, semua kasus positif COVID-19 terutama di Kota Palembang masih berada dalam tingkatan yang ringan dan sedang. Setidaknya, kondisi kesehatan para pasien masih stabil dan belum ada yang menggunakan ventilator.
"Zona hijau diartikan dalam penampilan peta kita berarti sudah sembuh semua. Tapi melihat wilayah menyeluruh di daerah Sumsel pasti ada kasus. Jadi bagi wilayah yang sudah zona hijau, jangan sampai terjadi kuning bahkan mulai merah lagi," terangnya.
Mengingat pemerintah daerah mulai memberikan pelonggaran beraktivitas, pihaknya meminta agar masyarakat tetap disiplin memakai masker dalam segala kegiatan dan aspek kehidupan. Apalagi di saat kondisi sekarang ini, semua orang dituntut menjadi lebih produktif.
"Kita cenderung naik turun, tidak perlu cemas, tidak perlu panik, sikapi dengan tenang. Sekali lagi patuhi protokol kesehatan, jaga jarak dan cuci tangan, karena dengan cara ini kita menurunkan penularan agar keluar dari krisis pandemik kembali ke kondisi normal lagi," tambahnya.
Hingga, Minggu (21/06/2020) total orang dalam pantauan (ODP) sudah mencapai 7.946 orang dengan jumlah ODP selesai pemantauan 6.145 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 1.801 orang. Sedangkan jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) keseluruhan sudah ada 854 orang, dengan PDP selesai pengawasan 420 orang serta PDP yang masih dalam proses pengawasan berjumlah 434 orang.
"Kasus konfirmasi positif baru COVID-19 ada 58 orang. Rinciannya Palembang ada 40 orang, Muara Enim 11 orang, Banyuasin 5 orang dan PALI ada 2 orang," jelas dia. Sementara kasus sembuh di Sumsel juga bertambah tiga orang. Masing-masing satu orang dari Banyuasin, Lahat dan Ogan Komering Ulu (OKU). Pasien sembuh masih 754 orang, namun orang yang meninggal bertambah dua orang asal Palembang.
"Jumlah total meninggal 70 Orang dan total kasus positif sebanyak 1.779 orang dengan rincian data positif ada kasus selesai sebanyak 824 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh 754 orang, meninggal 70 orang dan masih aktif dalam arti perawatan sebanyak 955 orang," bebernya.
(shf)