Cegah Wabah DBD, PRSI Jabar Fogging Area dan Fasilitas Latihan Akuatik

Minggu, 21 Juni 2020 - 15:51 WIB
loading...
Cegah Wabah DBD, PRSI Jabar Fogging Area dan Fasilitas Latihan Akuatik
Petugas menyemprotkan asap untuk membunuh jentik nyamuk Aedes Aegypti di area kolam renang prestasi KONI Jabar. Foto/Humas PRSI Jabar
A A A
BANDUNG - Selain wabah COVID-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat mencatat, Kota Bandung menjadi daerah dengan kasus DBD tertinggi di Jawa Barat. Sejak Januari hingga Mei 2020, angka DBD di kota Bandung cukup tinggi, terdapat 1.748 kasus. Dari jumlah tersebut, 9 pasien di antaranya meninggal dunia.

Menyikapi endemi DBD itu, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat melakukan tindakan pencegahan DBD, setelah beberapa hari lalu melaksanakan test rapid COVID-19. (BACA JUGA: DBD Mengintai Saat Warga Perang Melawan Corona )

Kini, PRSI Jabar melakukan pengasapan (fogging) di seluruh area dan fasilitas latihan akuatik di lingkungan kolam renang prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, Minggu (21/6/2020).

Ketua PRSI Jawa Barat Ir Verdia Yosef mengatakan, sesuai arahan dari Pemprov dan KONI Jawa Barat, bahwa saat ini kesehatan menjadi prioritas utama. (BACA JUGA: 8 Warga Tasikmalaya Meninggal Akibat DBD, Ditemukan Ada 412 Kasus )

Karena itu, kata Verdia, PRSI Jawa Barat fokus kepada kesehatan seluruh atlet akuatik Jawa Barat dengan melaksanakan pengasapan di area kolam renang prestasi. (BACA JUGA: Farhan Apresiasi PRSI Jabar Gelar Rapid Test COVID-19 bagi 250 Atlet-Pelatih )

"Insya Allah kegiatan fogging yang kami lakukan sebagai ikhtiar mencegah wabah DBD dapat langsung memberantas nyamuk yang meresahkan ini. Pemberantasan sarang nyamuk adalah strategi utama untuk pencegahan DBD,” kata Verdia.

PRSI Jabar, ujar Veria, melakukan penanganan tehadap demam berdarah sejak awal. Sebab, pihaknya tidak mau main-main dengan prioritas kesehatan atlet cabang olahraga (cabor) akuatik.

"Jadi kami saat ini tidak hanya mengurus pencegahan penyebaran COVID-19, tapi mengawasi juga kemungkinan wabah penyakit lain," pungkas Verdia.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1060 seconds (0.1#10.140)