Kasus DBD Anak Melonjak, Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk Diluncurkan di Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak di Indonesia terus meningkat, dengan Bandung menduduki puncak kasus nasional. Hal ini memprihatinkan, mengingat DBD dapat berakibat fatal, terutama bagi anak-anak.
Menyadari hal tersebut, MY BABY, merek terpercaya untuk Ibu dan Anak selama hampir 40 tahun, meluncurkan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk di Bandung dan Tangerang. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD dan menekan angka kasus, terutama pada anak-anak.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, hingga minggu ke-27 tahun 2024, terdapat 154.082 kasus DBD di Indonesia. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 916 kasus berakibat kematian.
Mirisnya, Bandung menjadi kota dengan kasus DBD terbanyak, yaitu 5.489 kasus. Hal ini menjadikan Bandung sebagai kota dengan DBD terbanyak di Indonesia.
Menurut dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS, faktor lingkungan dan daya tahan tubuh yang lemah membuat anak-anak rentan terhadap DBD.
"Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus Dengue, sering berada di dalam ruangan, terutama yang gelap dan lembab. Anak-anak yang lebih besar pun bisa terkena DBD saat bermain di sekolah atau taman," jelas dr. Debby.
Melalui Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY mengajak ribuan keluarga di Bandung dan Tangerang untuk melakukan aksi nyata pencegahan DBD. Aksi ini meliputi edukasi 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) dan pengasapan (fogging), serta pemberian produk MY BABY dan bubuk larvasida.
MY BABY juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan dari gigitan nyamuk. Minyak telon ini diformulasikan dengan bahan alami dan teruji efektif melindungi anak dari gigitan nyamuk hingga 12 jam.
"MY BABY berkomitmen untuk membantu melindungi anak-anak dari DBD. Mari kita lindungi keluarga dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin bersama MY BABY," ujar Winny Yunitawati, Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement MY BABY.
Menyadari hal tersebut, MY BABY, merek terpercaya untuk Ibu dan Anak selama hampir 40 tahun, meluncurkan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk di Bandung dan Tangerang. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD dan menekan angka kasus, terutama pada anak-anak.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, hingga minggu ke-27 tahun 2024, terdapat 154.082 kasus DBD di Indonesia. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 916 kasus berakibat kematian.
Mirisnya, Bandung menjadi kota dengan kasus DBD terbanyak, yaitu 5.489 kasus. Hal ini menjadikan Bandung sebagai kota dengan DBD terbanyak di Indonesia.
Menurut dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS, faktor lingkungan dan daya tahan tubuh yang lemah membuat anak-anak rentan terhadap DBD.
"Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus Dengue, sering berada di dalam ruangan, terutama yang gelap dan lembab. Anak-anak yang lebih besar pun bisa terkena DBD saat bermain di sekolah atau taman," jelas dr. Debby.
Melalui Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY mengajak ribuan keluarga di Bandung dan Tangerang untuk melakukan aksi nyata pencegahan DBD. Aksi ini meliputi edukasi 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) dan pengasapan (fogging), serta pemberian produk MY BABY dan bubuk larvasida.
MY BABY juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan dari gigitan nyamuk. Minyak telon ini diformulasikan dengan bahan alami dan teruji efektif melindungi anak dari gigitan nyamuk hingga 12 jam.
"MY BABY berkomitmen untuk membantu melindungi anak-anak dari DBD. Mari kita lindungi keluarga dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin bersama MY BABY," ujar Winny Yunitawati, Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement MY BABY.
(hri)