Gawat! Kemarau Basah Bisa Picu Lonjakan Demam Berdarah di Jawa Barat

Kamis, 25 Juli 2024 - 07:33 WIB
loading...
Gawat! Kemarau Basah...
Dinkes Jabar mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada musim kemarau basah yang saat ini tengah terjadi di 27 kabupaten kota di Jabar. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada musim kemarau basah yang saat ini tengah terjadi di 27 kabupaten kota di Jabar.

Musim kemarau kali ini harus diwaspadai untuk lonjakan kasus DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini lantaran dinilai berbeda dengan tahun sebelumnya.



"Jadi kami tetap waspada karena kemarau yang sekarang ini bukan kemarau yang murni, jadi ada La Nina dan El Nino yang bersinggungan sehingga potensi ke arah beberapa penyakit seperti DBD masih bisa meningkat," kata Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, dikutip Kamis (25/7/2024).

Dia mengklaim bahwa kasus DBD di Jabar saat ini telah mengalami penurunan yang cukup siginifikan dibandingkan pada Januari-Maret kemarin. Namun, masyarakat diminta tetap waspada.



"Saat ini tidak ada peningkatan dibandingkan kemarin bulan Januari, Februari, Maret. dan bulan kemarin (Juni) dilaporkan hanya ada 300 (kasus). Jadi turun sekali, tapi tetap DBD ini penyakit sepanjang tahun," ungkapnya.

"Sekarang kemaraunya bukan kemarau kering tapi kemarau basah kadang ada hujan kadang enggak. Jadi tetap, kita minta masyarakat untuk berhati-hati," tambahnya.



Selain DBD, beberapa penyakit lainya yang harus diwaspadai saat musim kemarau basah ini seperti infeksi saluran pencernaan atau diare, tifoid, hepatitis, hingga infeksi mata dan saluran pernafasan (ISPA).

"Untuk mengantisipasinya, tetap masyarakat harus melakukan PHBS perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan di waktu-waktu terpenting atau pada saat memegang benda, barang, setelah melakukan aktivitas, saat mau makan, pulang dari kamar mandi," katanya.

Agar beberapa penyakit itu dapat dihindarkan, pihaknya menghimbau dan meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS saat melakukan aktivitas khususnya di luar ruangan.

"PHBS itu sesuatu hal yang memang harus dilakukan (untuk mengantispasi penyakit musim kemarau). Jadi pokonya PHBS saja," sebut Vivi.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)