Jelang Mudik Lebaran, Sopir Bus di Sulsel Bakal Dites Urine
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel akan melaksanakan tes urine secara acak terhadap para sopir bus antar daerah menjelang puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri. Hal itu dilakukan guna memastikan para sopir bus yang membawa pemudik dalam keadaan sehat dan bebas dari narkoba.
Kabag Bin Ops Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kompol Endhie Pratama, menyampaikan tes urine dilakukan secara acak. Nantinya dalam operasi ini akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti Direktorat Reserse Narkoba, Satuan Reserse Narkoba Polres dan Forkopimda Sulsel.
Pelaksanaan tes urine akan dimulai dari terminal lantaran menjadi pusat atau titik kumpul bus antar daerah. Namun, tidak menutup kemungkinan juga dilaksanakan di jalan-jalan Trans Sulawesi jika memang ada sopir yang dicurigai sebagai pengguna narkoba.
"Nanti di-random (pengambilan urine), mulai di terminal-terminal. Kami akan bekerja sama dengan Satuan Narkoba untuk mengambil tes urine untuk memastikan apakah ada sopir bus yang menggunakan narkotika," kata Endhie, kepada SINDOnews.
Dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2022, selain tes urin, pihaknya juga akan melakukan pengecekan kendaraan-kendaraan yang akan mengangkut para pemudik guna memastikan apakah layak beroperasi atau tidak.
Sepanjang jalan Trans Sulawesi, Ditlantas Polda Sulsel bekerjasama dengan kepolisian setempat juga akan mendirikan pos-pos penjagaan. "Posko pasti ada di jalan-jalan Trans Sulawesi. Tapi berapa jumlah posko dan personel saya kurang hafal. Nanti saya kirim datanya," ungkapnya.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana, sebelumnya menyampaikan ada 102 pos pengamanan dan pelayanan yang didirikan dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemudik . Ratusan pos itu disebar di titik rawan kecelakaan, bandara, pelabuhan, terminal, jalur-jalur yang dilintasi pemudik, serta tempat-tempat keramaian dan objek wisata.
"Guna memberi jaminan rasa aman bagi masyarakat selama bulan puasa, kemudian Lebaran dan pasca-Hari Raya Idul Fitri, kami mendirikan 102 pos pengamanan. Rinciannya itu ada 63 pos pengamanan, 33 pos pelayanan kesehatan dan 6 pos terpadu," kata Nana, kepada SINDOnews.
Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak mudik untuk memastikan kesiapan. Bukan cuma persiapan diri, tapi juga kendaraan, dima harus dipastikan kendaraan yang hendak digunakan dalam kondisi baik dan layak. Dengan begitu, perjalanan mudik dapat berjalan aman, nyaman dan lancar.
Kabag Bin Ops Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kompol Endhie Pratama, menyampaikan tes urine dilakukan secara acak. Nantinya dalam operasi ini akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti Direktorat Reserse Narkoba, Satuan Reserse Narkoba Polres dan Forkopimda Sulsel.
Pelaksanaan tes urine akan dimulai dari terminal lantaran menjadi pusat atau titik kumpul bus antar daerah. Namun, tidak menutup kemungkinan juga dilaksanakan di jalan-jalan Trans Sulawesi jika memang ada sopir yang dicurigai sebagai pengguna narkoba.
"Nanti di-random (pengambilan urine), mulai di terminal-terminal. Kami akan bekerja sama dengan Satuan Narkoba untuk mengambil tes urine untuk memastikan apakah ada sopir bus yang menggunakan narkotika," kata Endhie, kepada SINDOnews.
Dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2022, selain tes urin, pihaknya juga akan melakukan pengecekan kendaraan-kendaraan yang akan mengangkut para pemudik guna memastikan apakah layak beroperasi atau tidak.
Sepanjang jalan Trans Sulawesi, Ditlantas Polda Sulsel bekerjasama dengan kepolisian setempat juga akan mendirikan pos-pos penjagaan. "Posko pasti ada di jalan-jalan Trans Sulawesi. Tapi berapa jumlah posko dan personel saya kurang hafal. Nanti saya kirim datanya," ungkapnya.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana, sebelumnya menyampaikan ada 102 pos pengamanan dan pelayanan yang didirikan dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemudik . Ratusan pos itu disebar di titik rawan kecelakaan, bandara, pelabuhan, terminal, jalur-jalur yang dilintasi pemudik, serta tempat-tempat keramaian dan objek wisata.
"Guna memberi jaminan rasa aman bagi masyarakat selama bulan puasa, kemudian Lebaran dan pasca-Hari Raya Idul Fitri, kami mendirikan 102 pos pengamanan. Rinciannya itu ada 63 pos pengamanan, 33 pos pelayanan kesehatan dan 6 pos terpadu," kata Nana, kepada SINDOnews.
Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak mudik untuk memastikan kesiapan. Bukan cuma persiapan diri, tapi juga kendaraan, dima harus dipastikan kendaraan yang hendak digunakan dalam kondisi baik dan layak. Dengan begitu, perjalanan mudik dapat berjalan aman, nyaman dan lancar.
(tri)