Guru, Imam Masjid hingga Guru Ngaji di Luwu Bakal Dirapid Test
loading...
A
A
A
LUWU - Menuju penerapan new normal atau kenormalan baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu telah menyiapkan sejumlah skenario yang akan dijalankan dalam waktu dekat.
Selain memasifkan sosialisasi protokol kesehatan yakni, menggunakan masker, rajin cuci tangan dan tetap menerapkan social distancing, juga merencanakan rapid tes massal.
Sekretaris BPBD, Aminuddin Alwi, yang juga aktif dalam tim Gugus Percepatan Penanggulangan COVID-19 menjelaskan, rencana ini telah diusulkan sejumlah pihak dalam rapat tim gugus termasuk oleh ketua harian, AKBP Fajar Dany, yang juga Kapolres Luwu .
Namun demikian, seluruh usulan yang telah ditampung dalam rapat beberapa waktu lalu masih dalam tahap pengkajian.
"Luwu Insyaallah, siap menjalankan new normal. Beberapa usulan tengah dalam pengkajian diantaranya rapid tes guru TK, SD, SMP, imam masjid dan guru mengaji," ujarnya.
Usulan ini kata dia, disertai dengan rencana pembelian rapid test yang diperkirakan mencapai 6.000-an.
"Tim juga sementara mengkaji rencana pembelian rapid tes ini, jumlahnya diperkirakan 6.000 an," ujarnya.
Direktur RSUD Batara Guru, dr Daud Mustakim, mengatakan, rapid test massal juga akan dilaksanakan disejumlah desa atau titik yang selama ini dianggap rawan dan memiliki kasus positif COVID-19 .
"Ada rencana rapid tes massal ke desa-desa, pasar dan pangkalan ojek utamanya daerah yang memiliki kasus COVID-19 , seperti di Bajo," ujarnya.
Selain memasifkan sosialisasi protokol kesehatan yakni, menggunakan masker, rajin cuci tangan dan tetap menerapkan social distancing, juga merencanakan rapid tes massal.
Sekretaris BPBD, Aminuddin Alwi, yang juga aktif dalam tim Gugus Percepatan Penanggulangan COVID-19 menjelaskan, rencana ini telah diusulkan sejumlah pihak dalam rapat tim gugus termasuk oleh ketua harian, AKBP Fajar Dany, yang juga Kapolres Luwu .
Namun demikian, seluruh usulan yang telah ditampung dalam rapat beberapa waktu lalu masih dalam tahap pengkajian.
"Luwu Insyaallah, siap menjalankan new normal. Beberapa usulan tengah dalam pengkajian diantaranya rapid tes guru TK, SD, SMP, imam masjid dan guru mengaji," ujarnya.
Usulan ini kata dia, disertai dengan rencana pembelian rapid test yang diperkirakan mencapai 6.000-an.
"Tim juga sementara mengkaji rencana pembelian rapid tes ini, jumlahnya diperkirakan 6.000 an," ujarnya.
Direktur RSUD Batara Guru, dr Daud Mustakim, mengatakan, rapid test massal juga akan dilaksanakan disejumlah desa atau titik yang selama ini dianggap rawan dan memiliki kasus positif COVID-19 .
"Ada rencana rapid tes massal ke desa-desa, pasar dan pangkalan ojek utamanya daerah yang memiliki kasus COVID-19 , seperti di Bajo," ujarnya.
(agn)