New Normal, Ekspor Kopi Jatim Alami Peningkatan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Industri kopi mulai menggeliat di masa new normal saat ini. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Jawa Timur (Jatim) mencatat, ekspor kopi Jatim di triwulan III 2020 mencapai 15.871 ton atau USD36,2 juta. Capaian itu naik 24% dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 12.780 ton atau USD25,1 juta.
Sekretaris Gaeki Jatim Ichwan Nursidik mengatakan, volume ekspor pada triwulan I 2020 lebih pada memenuhi kontrak-kontrak yang lama. Sehingga lumayan tinggi. (Baca juga: Joss! Indonesia Ekspor 16,65 Ton Kopi ke Australia )
Sementara di triwulan II 2020, sudah merupakan kontrak baru. Ini sejalan dengan permintaan kopi dari luar negeri yang sebelumnya juga sedang turun. “Kami memprediksi di triwulan IV tahun ini masih akan terjadi peningkatan ekspor. Ini sejalan dengan mulai banyaknya pemilik kafe maupun restoran yang kembali membuka usahanya,” kata dia, Selasa (27/10/2020). (Baca juga: Di Masa Pandemi, Pastikan Imunitas Anak Tetap Terjaga )
Data Gaeki Jatim Menunjukkan, ekspor kopi Jatim pada triwulan I 2020 mencapai 15.192 ton atau USD33,5 juta. Jumlah itu naik 6% jika dibandingkan kuartal yang sama 2019 yang mampu mencapai 14.373 ton. Sementara pada triwulan II 2020 tercatat mencapai 12.780 ton ton atau USD25,1 juta meningkat tipis 1% dibandingkan triwulan II 2019 yang mencapai 12.695 ton.
Sedangkan pada triwulan III 2020 mencapai 15.871 ton atau USD36,2 juta ton,jumlah tersebut anjlok 14% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 18.455 ton atau USD39,9 juta. Secara kumulatif sepanjang Januari – September 2020, total ekspor kopi mencapai 43.843 ton atau USD94,8 juta.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo)Jatim, Tjahjono Haryono mengatakan kondisi usaha kafe kopi dan restoran di Jatim saat ini mulai menunjukan peningkatan. Bahkan sejumlah pengusaha berani untuk ekspansi ke beberapa pusat perbelanjaan. “Bisnis kafe dan restoran di mall sudah mencapai 60% omsetnya. Sedangkan yang model standing alone sudah meningkat menjadi 70%,” ujarnya.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
Sekretaris Gaeki Jatim Ichwan Nursidik mengatakan, volume ekspor pada triwulan I 2020 lebih pada memenuhi kontrak-kontrak yang lama. Sehingga lumayan tinggi. (Baca juga: Joss! Indonesia Ekspor 16,65 Ton Kopi ke Australia )
Sementara di triwulan II 2020, sudah merupakan kontrak baru. Ini sejalan dengan permintaan kopi dari luar negeri yang sebelumnya juga sedang turun. “Kami memprediksi di triwulan IV tahun ini masih akan terjadi peningkatan ekspor. Ini sejalan dengan mulai banyaknya pemilik kafe maupun restoran yang kembali membuka usahanya,” kata dia, Selasa (27/10/2020). (Baca juga: Di Masa Pandemi, Pastikan Imunitas Anak Tetap Terjaga )
Data Gaeki Jatim Menunjukkan, ekspor kopi Jatim pada triwulan I 2020 mencapai 15.192 ton atau USD33,5 juta. Jumlah itu naik 6% jika dibandingkan kuartal yang sama 2019 yang mampu mencapai 14.373 ton. Sementara pada triwulan II 2020 tercatat mencapai 12.780 ton ton atau USD25,1 juta meningkat tipis 1% dibandingkan triwulan II 2019 yang mencapai 12.695 ton.
Sedangkan pada triwulan III 2020 mencapai 15.871 ton atau USD36,2 juta ton,jumlah tersebut anjlok 14% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 18.455 ton atau USD39,9 juta. Secara kumulatif sepanjang Januari – September 2020, total ekspor kopi mencapai 43.843 ton atau USD94,8 juta.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo)Jatim, Tjahjono Haryono mengatakan kondisi usaha kafe kopi dan restoran di Jatim saat ini mulai menunjukan peningkatan. Bahkan sejumlah pengusaha berani untuk ekspansi ke beberapa pusat perbelanjaan. “Bisnis kafe dan restoran di mall sudah mencapai 60% omsetnya. Sedangkan yang model standing alone sudah meningkat menjadi 70%,” ujarnya.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
(nth)