Mencekam! 2 Kelompok di Maluku Tenggara Bentrok Bersenjata Pedang dan Panah
loading...
A
A
A
MALUKU TENGGARA - Bentrokan antara dua kelompok Kompleks Ohoibun Atas dan Ohoibun Bawah di Maluku Tenggara kembali lagi terjadi, Rabu (13/4/2022). Dua orang yang terlibat bentrok terluka, salah satunya kena panah.
Dua kelompok massa bersenjata batu, pedang dan busur panah dari dua kompleks bertetangga ini masih terus melakukan keributan dan saling serang setelah terjadi dalam dua hari lalu.
Dalam keributan yang terjadi dua orang pemuda mengalami luka-luka. Satu di antaranya langsung di larikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis usai terkena panah.
Aparat kepolisian akhirnya melakukan penembakan gas air mata untuk membubarkan masa yang semakin memanas.
"Keadaan mulai kembali kondusif ketika masa dari dua kompleks berhasil dibubarkan oleh aparat kepolisian," kata Sovia, saksi kejadian.
Dia menyebut bahwa warga yang tidak ikut campur dalam permasalahan dua kelompok massa itu mengaku sudah semakin resah terkait bentrokan yang terjadi.
Hal itu karena rumah-rumah warga sering rusak akibat terkena lemparan batu.
Warga meminta agar dari pihak Kepolisian dan aparat desa dapat secepatnya mendamaikan kembali dua kompleks dan menertibkan para pendusuk liar yang hanya menumpang sementara.
Kapolres Tual, AKBP Dax Emanuelle Samson Manuputty menyatakan, hingga kini personel TNI-Polri masih terus melakukan penjagaan ketat di setiap lorong dari dua kompleks.
Dua kelompok massa bersenjata batu, pedang dan busur panah dari dua kompleks bertetangga ini masih terus melakukan keributan dan saling serang setelah terjadi dalam dua hari lalu.
Dalam keributan yang terjadi dua orang pemuda mengalami luka-luka. Satu di antaranya langsung di larikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis usai terkena panah.
Aparat kepolisian akhirnya melakukan penembakan gas air mata untuk membubarkan masa yang semakin memanas.
"Keadaan mulai kembali kondusif ketika masa dari dua kompleks berhasil dibubarkan oleh aparat kepolisian," kata Sovia, saksi kejadian.
Dia menyebut bahwa warga yang tidak ikut campur dalam permasalahan dua kelompok massa itu mengaku sudah semakin resah terkait bentrokan yang terjadi.
Hal itu karena rumah-rumah warga sering rusak akibat terkena lemparan batu.
Baca Juga
Warga meminta agar dari pihak Kepolisian dan aparat desa dapat secepatnya mendamaikan kembali dua kompleks dan menertibkan para pendusuk liar yang hanya menumpang sementara.
Kapolres Tual, AKBP Dax Emanuelle Samson Manuputty menyatakan, hingga kini personel TNI-Polri masih terus melakukan penjagaan ketat di setiap lorong dari dua kompleks.
(shf)