5 Pasien COVID-19 di Solo Dinyatakan Sembuh, Status KLB Tetap Berlaku
loading...
A
A
A
SOLO - Lima pasien positif Corona virus (COVID-19) di Kota Solo dinyatakan sembuh. Mereka diperkenankan pulang dari rumah sakit setelah dua kali swab tenggorokan hasilnya negatif.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, lima orang yang dinyatakan sembuh tiga di antaranya dari Joyontakan, serta Mojo dan Krembyongan masing masing satu orang. “Saat ini tinggal empat orang positif COVID-19 yang dirawat. Mereka adalah nakes (tenaga kesehatan),” kata Rudy, Rabu (17/6/2020).
Setelah 14 hari ke depan, dan tidak ada penambahan kasus baru, baru bisa dikatakan Kota Solo grafiknya sudah melandai. (Baca juga: Cegah Klaster Pasar, Ratusan Masker Dibagikan ke Pedagang Pasar Plelen )
Sehingga bisa dikatakan Kota Solo sudah tidak dalam kondisi kejadian luar biasa (KLB) Covid-19. Dirinya juga berharap kasus meninggal akibat Covid-19 berhenti di angka 4 orang saja sebagaimana data saat ini. Pemkot Solo akan terus melakukan rapid test guna mengantisipasi kemungkinan adanya penyebaran COVID-19.
Meski nanti Kota Solo tidak ada pasien COVID-19, pihaknya tidak mencabut status KLB COVID-19. Sedangkan apakah Solo masuk zona hijau, nantinya yang menentukan pemerintah pusat. Pemkot Solo akan memberikan beberapa kelonggaran kelonggaran terkait persiapan menuju new normal. (Baca juga: 150 Tukang Ojek di Solo Jalani Rapid Test Covid-19 )
Sekolah sekolah juga diminta melakukan simulasi, serta persiapan infrastruktur. Sehingga ketika sekolah benar benar masuk, protokol kesehatan COVID-19 yang harus dijalankan benar benar telah siap. Mengenai kapan sekolah PAUD, SD dan SMP di Solo bisa masuk kembali, Rudy mengisyaratkan tetap Desember 2020.
Wali Kota menilai pembukaan sekolah Juli mendatang sangat nanggung dan rentan ditutup kembali jika COVID-19 kembali merebak. “Desember saja, saya akan melakukan inovasi-inovasi saat anak belajar di rumah,” tegasnya. Sedangkan masuk sekolah untuk siswa SMA sederajat, sepenuhnya merupakan kewenangan Gubernur Jawa Tengah.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, lima orang yang dinyatakan sembuh tiga di antaranya dari Joyontakan, serta Mojo dan Krembyongan masing masing satu orang. “Saat ini tinggal empat orang positif COVID-19 yang dirawat. Mereka adalah nakes (tenaga kesehatan),” kata Rudy, Rabu (17/6/2020).
Setelah 14 hari ke depan, dan tidak ada penambahan kasus baru, baru bisa dikatakan Kota Solo grafiknya sudah melandai. (Baca juga: Cegah Klaster Pasar, Ratusan Masker Dibagikan ke Pedagang Pasar Plelen )
Sehingga bisa dikatakan Kota Solo sudah tidak dalam kondisi kejadian luar biasa (KLB) Covid-19. Dirinya juga berharap kasus meninggal akibat Covid-19 berhenti di angka 4 orang saja sebagaimana data saat ini. Pemkot Solo akan terus melakukan rapid test guna mengantisipasi kemungkinan adanya penyebaran COVID-19.
Meski nanti Kota Solo tidak ada pasien COVID-19, pihaknya tidak mencabut status KLB COVID-19. Sedangkan apakah Solo masuk zona hijau, nantinya yang menentukan pemerintah pusat. Pemkot Solo akan memberikan beberapa kelonggaran kelonggaran terkait persiapan menuju new normal. (Baca juga: 150 Tukang Ojek di Solo Jalani Rapid Test Covid-19 )
Sekolah sekolah juga diminta melakukan simulasi, serta persiapan infrastruktur. Sehingga ketika sekolah benar benar masuk, protokol kesehatan COVID-19 yang harus dijalankan benar benar telah siap. Mengenai kapan sekolah PAUD, SD dan SMP di Solo bisa masuk kembali, Rudy mengisyaratkan tetap Desember 2020.
Wali Kota menilai pembukaan sekolah Juli mendatang sangat nanggung dan rentan ditutup kembali jika COVID-19 kembali merebak. “Desember saja, saya akan melakukan inovasi-inovasi saat anak belajar di rumah,” tegasnya. Sedangkan masuk sekolah untuk siswa SMA sederajat, sepenuhnya merupakan kewenangan Gubernur Jawa Tengah.
(mpw)