Waspada! Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat Merangkak Naik

Sabtu, 09 Juli 2022 - 23:02 WIB
loading...
Waspada! Kasus COVID-19...
Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat merangkak naik setelah beberapa bulan sempat melandai kasusnya sempat nol. Kini angkanya sudah naik jadi 39 kasus. Foto/Ilustasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat kembali merangkak naik setelah beberapa bulan sempat melandai. Jika awalnya kasusnya sempat nol dan di bawah satu digit, kini angkanya sudah naik menjadi 39 kasus.

Penambahan kasus tersebut terjadi cukup cepat dalam dua pekan terakhir. Di akhir bulan Juni kasusnya sempat menyentuh angka 18. Namun di awal Juli ini penambahannya cukup signifikan, dalam empat hari kasusnya bertambah 10.


"Jika melihat data dari Dinkes, di tanggal 3 Juli ada 29 kasus, tanggal 5 Juli naik jadi 33, dan data terakhir tanggal 7 Juli sudah jadi 39 kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemda KBB Agus Ganjar Hidayat, Sabtu (9/7/2022).

Meskipun ada penambahan kasus, namun tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan yang ada di KBB semua kosong. Itu dikarenakan mereka yang terindikasi positif COVID-19 semuanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Makanya BOR di enam rumah sakit rujukan 0 persen, karena meski ada yang positif tapi mereka isoman di rumah," sambungnya.

Menurutnya, adanya penambahan kasus ini harus diwaspadai jangan sampai terus naik. Mengingat sejak bulan lalu KBB masuk ke daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dengan sesuau Inmendagri Nomor 29 Tahun 2022.



Kasus yang muncul masing-masing terdapat di Kecamatan Parongpong 18 kasus, Padalarang, Ngamprah, Lembang, masing-masing enam kasus. Serta di Kecamatan Cihampelas, Cikalongwetan, dan Cililin masing-masing satu kasus positif, dengan total 28 RT masuk zona kuning.



Terkait dengan progres vaksinasi yang sudah dilakukan, Agus menyebutkan, untuk dosis satu sudah mencapai 102,36 persen, dosis dua 82,74 persen, dan dosis tiga 35,25 persen. Sementara untuk lansia dosis satu sudah mencapai 114,02 persen, dosis dua 90,32 persen, dan dosis tiga 49,82 persen.

"Vaksinasi masih berjalan, sebab dengan itu maka yang terpapar COVID-19 sakitnya tidak terlalu parah. Mereka bisa isolasi mandiri dan proses penyembuhannya juga cepat," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2542 seconds (0.1#10.140)