Ditolak Aliansi Santri, Pemkab Wajo Batalkan Kedatangan Ustaz Firanda
loading...
A
A
A
WAJO - Pemerintah Kabupaten Wajo membatalkan undangan untuk mendatangkan Ustaz Firanda, untuk mengisi tablig akbar dalam rangka Perayaan Hari Jadi Wajo (HJW) 623 pada Selasa, (29/03/2022) mendatang.
Itu setelah ratusan santri dari Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo , menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Wajo, Jumat (25/3/2022).
Koordinator aksi Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo , Muhammad Ihwan mengatakan, Ustadz Firanda dinilai radikal sehingga banyak mendapatkan penolakan diberbagai daerah.
Bahkan isi ceramah yang sering disampaikan Ustaz Firanda selalu memberikan justifikasi kepada ulama lain, yang tidak sejalan dengan pemahamannya dengan istilah Tahayul, Bid'ah dan Khurafat.
"Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo membatalkan kedatangan Ustaz Firanda Andirja untuk mengisi pengajian dalam rangka HJW. Karena berpotensi menimbulkan terjadinya gesekan-gesekan di masyarakat," ujarnya.
Ihwan juga mengancam, jika tuntutan dari Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo tidak dipenuhi Pemkab Wajo, maka massa aksi akan melakukan boikot jalur Trans Sulawesi untuk menutup akses jalan Ustaz Firanda masuk ke Kabupaten Wajo.
"Jika permintaan kami tidak diindahkan, maka kami akan melakukan berbagai cara untuk menolak kedatangan Ustadz Firanda," tegasnya.
Mendapat desakan itu, Bupati Wajo , Amran Mahmud yang hadir langsung menerima aksi unjuk rasa ratusan santri daru Aliansi Santri Indonesia Kabupaten Wajo mengatakan, rencana Pemkab Wajo untuk mendatangkan Ustaz Firanda Andirja telah dibatalkan.
Bahkan untuk mencari pengganti Ustaz Firanda untuk mengisi tablig akbar peringatan HJW, Pemkab Wajo akan berkonsultasi dengan sejumlah ormas islam yang ada di Kabupaten Wajo .
"Pemkab bersama dengan seluruh pimpinan ormas dan MUI akan menentukan siapa yang akan menggantikan Ustaz Firanda," katanya.
Menurutnya, keputusan itu diambil menyikapi polemik penolakan yang berkembang belakangan ini. "Aspirasi yang telah berdinamika, baik di media sosial demikian juga dengan aspirasi-aspirasi yang disampaikan langsung. Saya atas nama PemkabWajo sangat menghormati," pungkasnya.
Itu setelah ratusan santri dari Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo , menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Wajo, Jumat (25/3/2022).
Koordinator aksi Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo , Muhammad Ihwan mengatakan, Ustadz Firanda dinilai radikal sehingga banyak mendapatkan penolakan diberbagai daerah.
Bahkan isi ceramah yang sering disampaikan Ustaz Firanda selalu memberikan justifikasi kepada ulama lain, yang tidak sejalan dengan pemahamannya dengan istilah Tahayul, Bid'ah dan Khurafat.
"Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo membatalkan kedatangan Ustaz Firanda Andirja untuk mengisi pengajian dalam rangka HJW. Karena berpotensi menimbulkan terjadinya gesekan-gesekan di masyarakat," ujarnya.
Ihwan juga mengancam, jika tuntutan dari Aliansi Santri Nusantara Kabupaten Wajo tidak dipenuhi Pemkab Wajo, maka massa aksi akan melakukan boikot jalur Trans Sulawesi untuk menutup akses jalan Ustaz Firanda masuk ke Kabupaten Wajo.
"Jika permintaan kami tidak diindahkan, maka kami akan melakukan berbagai cara untuk menolak kedatangan Ustadz Firanda," tegasnya.
Mendapat desakan itu, Bupati Wajo , Amran Mahmud yang hadir langsung menerima aksi unjuk rasa ratusan santri daru Aliansi Santri Indonesia Kabupaten Wajo mengatakan, rencana Pemkab Wajo untuk mendatangkan Ustaz Firanda Andirja telah dibatalkan.
Bahkan untuk mencari pengganti Ustaz Firanda untuk mengisi tablig akbar peringatan HJW, Pemkab Wajo akan berkonsultasi dengan sejumlah ormas islam yang ada di Kabupaten Wajo .
"Pemkab bersama dengan seluruh pimpinan ormas dan MUI akan menentukan siapa yang akan menggantikan Ustaz Firanda," katanya.
Menurutnya, keputusan itu diambil menyikapi polemik penolakan yang berkembang belakangan ini. "Aspirasi yang telah berdinamika, baik di media sosial demikian juga dengan aspirasi-aspirasi yang disampaikan langsung. Saya atas nama PemkabWajo sangat menghormati," pungkasnya.
(agn)