Dipercaya Ajarkan Ilmu Agama di Lapas, Ustaz di Banyuwangi Malah Bawa Narkoba

Kamis, 22 Juni 2023 - 12:46 WIB
loading...
Dipercaya Ajarkan Ilmu Agama di Lapas, Ustaz di Banyuwangi Malah Bawa Narkoba
Seorang ustaz berinisial MS kepergok petugas Lapas Banyuwangi membawa satu paket diduga narkotika jenis sabu. MS masuk ke Lapas Banyuwangi dengan tujuan untuk mengajar ilmu agama. Foto SINDOnews
A A A
BANYUWANGI - Seorang ustaz berinisial MS kepergok petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi membawa satu paket diduga narkotika jenis sabu. MS masuk ke Lapas Banyuwangi dengan tujuan untuk mengajar ilmu agama.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim), Imam Jauhari mengatakan, barang berupa kristal putih itu disembunyikan pelaku dalam dompet berisi STNK yang dikaitkan pada kunci mobil. Penemuan paket sabu milik MS itu terjadi pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.



Sebelumnya, MS ditunjuk oleh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di daerah Glenmore, Banyuwangi.
Ponpes tersebut menjadi salah satu organisasi yang bekerja sama dengan Lapas Banyuwangi dalam bidang pembinaan kerohaniaan warga binaan.

"MS ini baru tiga kali mengajar pembinaan kerohanian di Masjid Lapas Banyuwangi, mengajar setiap hari Rabu," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim), Imam Jauhari, Rabu (21/6/2023).

Petugas mendapati barang tersebut pada saat melakukan penggeledahan badan. Hal ini, lanjut Imam, menunjukkan bahwa jajaran kami tidak pandang bulu dalam penegakan SOP kunjungan ke dalam lapas.

"Kami tentu sangat mengapresiasi jajaran yang tegak lurus, memberikan pelayanan yang sama sesuai SOP yang berlaku kepada siapapun yang berkunjung ke lapas," puji Imam.

Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan, selama ini pihaknya memang bekerjasama dengan beberapa organisasi keagamaan. Tujuannya untuk memperkaya kazanah keilmuan agama warga binaan.

"Kami ada beberapa ustaz yang mengajar beberapa bidang seperti kaligrafi, sejarah kebudayaan inslam, qira'ah, hingga bahasa arab," jelas Wahyu.

Wahyu menjelaskan bahwa petugas sebenarnya sudah curiga dengan gelagat MS sejak sepekan sebelumnya. Saat itu, usai mengajar MS meminta petugas kesehatan lapas untuk memeriksa tekanan darahnya.

"Dari gelagatnya, petugas kesehatan kami curiga kalau MS ini seperti orang yang menyalahgunakan narkoba," terang Wahyu.

Namun, karena tidak cukup bukti, petugas tidak melakukan penangkapan pada saat itu. Saat ada momentum, MS masuk lagi ke lapas. "Lalu kami lakukan penggeledahan secara menyeluruh dan akhirnya ditemukan satu paket kristal putih dalam bungkusan plastik klip di gantungan kunci mobilnya," urai Wahyu.

Petugas curiga terhadap benda yang menonjol pada dompet tersebut. Benar saja, pada saat dibuka ternyata ditemukan satu klip berisi serbuk kristal yang berada di bawah STNK.“Saat dilakukan tes urin, hasil tes urin MS menunjukkan hasil positif metamfetamin dan yang bersangkutan mengaku mengkonsumsi narkoba tadi malam di kediamannya,” lanjut Wahyu.

Dari pengakuannya, MS mengaku bahwa barang itu digunakan untuk konsumsi pribadi. Dan tidak ada niatan untuk diselundupkan ke dalam Lapas."Atas temuan itu, petugas lantas melakukan koordinasi dengan Satreskoba Polresta Banyuwangi untuk membantu melakukan pengembangan," tutur Wahyu.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)