Sastrawan Aguk Irawan Bahas Mandalika dan Kerendahan Hati TGB
loading...
A
A
A
Aguk yang turut serta bersama ratusan Alumni Al Azhar menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pun menyinggung soal kerendahan hati TGB. Saat menonton MotoGP banyak yang bertanya-tanya posisi TGB. Sejumlah kalangan menduga, TGB memiliki tempat VVIP seperti premium atau deluxe.
“Beliau duduk bersama kami, beserta istrinya di tribune B. Saat hujan deras beliau memakai mantel plastik,” katanya.
Aguk bersama ratusan alumni Al Azhar yang ada di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dorna Sport mendatangi TGB dan mengajaknya untuk masuk VVIP.
Begitu juga berkali-kali Paspampers mendatangi.
“Dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B,” aku jebolan Doktoral UIN Sunan Kalijaga ini.
Bahkan, sambung Aguk, ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP, akhirnya terpaksa duduk bersama rombongan Alumni Al Azhar.
“Kadang-kadang di balik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB? Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru,” tutup Aguk Irawan.
Lihat Juga: Kisah Airlangga Balaskan Dendam Kematian Mertua dan Kerajaan Mataram Akibat Serangan Sekutu Sriwijaya
“Beliau duduk bersama kami, beserta istrinya di tribune B. Saat hujan deras beliau memakai mantel plastik,” katanya.
Aguk bersama ratusan alumni Al Azhar yang ada di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dorna Sport mendatangi TGB dan mengajaknya untuk masuk VVIP.
Begitu juga berkali-kali Paspampers mendatangi.
“Dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B,” aku jebolan Doktoral UIN Sunan Kalijaga ini.
Bahkan, sambung Aguk, ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP, akhirnya terpaksa duduk bersama rombongan Alumni Al Azhar.
“Kadang-kadang di balik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB? Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru,” tutup Aguk Irawan.
Lihat Juga: Kisah Airlangga Balaskan Dendam Kematian Mertua dan Kerajaan Mataram Akibat Serangan Sekutu Sriwijaya
(shf)