Sastrawan Aguk Irawan Bahas Mandalika dan Kerendahan Hati TGB
loading...
![Sastrawan Aguk Irawan...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/03/22/174/720041/sastrawan-aguk-irawan-bahas-mandalika-dan-kerendahan-hati-tgb-jhg.webp)
Alumni Al Azhar, Mesir yang hadir di Multaqa VII di Kota Mataram Dr Aguk Irawan MN saat bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB). Foto/Ist
A
A
A
MATARAM - Seorang alumni Al Azhar, Mesir yang hadir di Multaqa VII di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Aguk Irawan MN memberikan pandangan terkait Sirkuit Mandalika melalui akun Facebook pribadinya.
Sastrawan kenamaan Indonesia ini mengatakan beberapa kali bertemu TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di ruang kerjanya saat masih menjabat sebagai Gubernur NTB.
“Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek Sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata,” katanya, Selasa (22/3/2022).
Dikatakannya, TGB harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Presiden Joko Widodo.
Tantangan pertama yang dihadapi adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta (PTAN), lalu dipindahkan ke BUMN. Termasuk meyakinkan Dorna Sport bahwa proyek Mandalika ini adalah prospek.
Tantangan lain, kata penulis Buku Penakluk badai ini adalah meyakinkan Presiden Jokowi untuk bersaing dengan Provinsi lain seperti Jawa Barat, Sumatera, dan Lampung.
“Bahkan saat itu, nyaris saja sirkuit dibangun di Palembang, karena Pak Alex Noordin gubernur saat itu, sudah maju satu langkah mulai pembebasan tanah,” ucapnya.
“Alhamdulillah jerih payah itu kini sudah terbayar. Mandalika tidak saja menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga menjadi pusat perhatian dunia. Bahkan FIM baru saja merilis sirkuit Mandalika dapat grade A,” sambungnya.
Aguk yang turut serta bersama ratusan Alumni Al Azhar menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pun menyinggung soal kerendahan hati TGB. Saat menonton MotoGP banyak yang bertanya-tanya posisi TGB. Sejumlah kalangan menduga, TGB memiliki tempat VVIP seperti premium atau deluxe.
“Beliau duduk bersama kami, beserta istrinya di tribune B. Saat hujan deras beliau memakai mantel plastik,” katanya.
Aguk bersama ratusan alumni Al Azhar yang ada di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dorna Sport mendatangi TGB dan mengajaknya untuk masuk VVIP.
Begitu juga berkali-kali Paspampers mendatangi.
“Dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B,” aku jebolan Doktoral UIN Sunan Kalijaga ini.
Bahkan, sambung Aguk, ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP, akhirnya terpaksa duduk bersama rombongan Alumni Al Azhar.
“Kadang-kadang di balik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB? Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru,” tutup Aguk Irawan.
Sastrawan kenamaan Indonesia ini mengatakan beberapa kali bertemu TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di ruang kerjanya saat masih menjabat sebagai Gubernur NTB.
“Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek Sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata,” katanya, Selasa (22/3/2022).
Dikatakannya, TGB harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Presiden Joko Widodo.
Tantangan pertama yang dihadapi adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta (PTAN), lalu dipindahkan ke BUMN. Termasuk meyakinkan Dorna Sport bahwa proyek Mandalika ini adalah prospek.
Tantangan lain, kata penulis Buku Penakluk badai ini adalah meyakinkan Presiden Jokowi untuk bersaing dengan Provinsi lain seperti Jawa Barat, Sumatera, dan Lampung.
“Bahkan saat itu, nyaris saja sirkuit dibangun di Palembang, karena Pak Alex Noordin gubernur saat itu, sudah maju satu langkah mulai pembebasan tanah,” ucapnya.
“Alhamdulillah jerih payah itu kini sudah terbayar. Mandalika tidak saja menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga menjadi pusat perhatian dunia. Bahkan FIM baru saja merilis sirkuit Mandalika dapat grade A,” sambungnya.
Aguk yang turut serta bersama ratusan Alumni Al Azhar menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pun menyinggung soal kerendahan hati TGB. Saat menonton MotoGP banyak yang bertanya-tanya posisi TGB. Sejumlah kalangan menduga, TGB memiliki tempat VVIP seperti premium atau deluxe.
“Beliau duduk bersama kami, beserta istrinya di tribune B. Saat hujan deras beliau memakai mantel plastik,” katanya.
Aguk bersama ratusan alumni Al Azhar yang ada di sampingnya tahu persis, tak kurang-kurang pihak Dorna Sport mendatangi TGB dan mengajaknya untuk masuk VVIP.
Begitu juga berkali-kali Paspampers mendatangi.
“Dari bisik-bisik yang saya tangkap, Pak Jokowi mengajaknya bersama di ruang khusus, tetapi beliau tetap kekeh memilih membersamai kami di tribune B,” aku jebolan Doktoral UIN Sunan Kalijaga ini.
Bahkan, sambung Aguk, ada salah satu pejabat tinggi yang gagal mengajak TGB masuk ruang VVIP, akhirnya terpaksa duduk bersama rombongan Alumni Al Azhar.
“Kadang-kadang di balik perjuangan dan sukses besar ada pahlawan yang tersembunyi, juga sebaliknya ada yang kerja kecil tapi terlalu berisik. Oh ya, jujur, diam-diam kami membayangkan, bagaimana jika saya di posisi TGB? Rasanya saya tak mampu. Sehat wal afiyat Tuan Guru,” tutup Aguk Irawan.
(shf)