Sastrawan Aguk Irawan Bahas Mandalika dan Kerendahan Hati TGB
loading...
A
A
A
MATARAM - Seorang alumni Al Azhar, Mesir yang hadir di Multaqa VII di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Aguk Irawan MN memberikan pandangan terkait Sirkuit Mandalika melalui akun Facebook pribadinya.
Sastrawan kenamaan Indonesia ini mengatakan beberapa kali bertemu TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di ruang kerjanya saat masih menjabat sebagai Gubernur NTB.
“Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek Sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata,” katanya, Selasa (22/3/2022).
Dikatakannya, TGB harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Presiden Joko Widodo.
Tantangan pertama yang dihadapi adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta (PTAN), lalu dipindahkan ke BUMN. Termasuk meyakinkan Dorna Sport bahwa proyek Mandalika ini adalah prospek.
Tantangan lain, kata penulis Buku Penakluk badai ini adalah meyakinkan Presiden Jokowi untuk bersaing dengan Provinsi lain seperti Jawa Barat, Sumatera, dan Lampung.
“Bahkan saat itu, nyaris saja sirkuit dibangun di Palembang, karena Pak Alex Noordin gubernur saat itu, sudah maju satu langkah mulai pembebasan tanah,” ucapnya.
“Alhamdulillah jerih payah itu kini sudah terbayar. Mandalika tidak saja menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga menjadi pusat perhatian dunia. Bahkan FIM baru saja merilis sirkuit Mandalika dapat grade A,” sambungnya.
Sastrawan kenamaan Indonesia ini mengatakan beberapa kali bertemu TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di ruang kerjanya saat masih menjabat sebagai Gubernur NTB.
“Saat itu saya tahu persis, bagaimana sibuknya beliau dan tim merintis proyek Sirkuit Mandalika, sebagai bagian dari promosi pariwisata,” katanya, Selasa (22/3/2022).
Dikatakannya, TGB harus bolak-balik ke Spanyol bertemu Dorna Sport dan ke Istana, bertemu Presiden Joko Widodo.
Tantangan pertama yang dihadapi adalah sulitnya pengalihan lahan Mandalika dari yang sebelumnya dikuasai swasta (PTAN), lalu dipindahkan ke BUMN. Termasuk meyakinkan Dorna Sport bahwa proyek Mandalika ini adalah prospek.
Tantangan lain, kata penulis Buku Penakluk badai ini adalah meyakinkan Presiden Jokowi untuk bersaing dengan Provinsi lain seperti Jawa Barat, Sumatera, dan Lampung.
“Bahkan saat itu, nyaris saja sirkuit dibangun di Palembang, karena Pak Alex Noordin gubernur saat itu, sudah maju satu langkah mulai pembebasan tanah,” ucapnya.
“Alhamdulillah jerih payah itu kini sudah terbayar. Mandalika tidak saja menjadi kebanggaan Indonesia, tapi juga menjadi pusat perhatian dunia. Bahkan FIM baru saja merilis sirkuit Mandalika dapat grade A,” sambungnya.