Dipercaya Punya Kasiat, Air dan Tanah Makam Embah Dalem Jagat Sakti Turut Ditanam di IKN
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Air dan tanah dari makam Embah Dalem Jagat Sakti atau Eyang Entang, menjadi salah satu yang dibawa oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Utara, untuk prosesi Kendi Nusantara.
Makam kuno tersebut, berada di Kampung Parakansalam RT 1 RW 8 Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pamong Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Hernandi Tismara menyebutkan, makam tersebut masuk dalam situs budaya.
Siapa Eyang Entang? Ternyata, merupakan seorang panglima perang di Umbul Kahuripan Kadipatian Ukur tahun 1620. Eyang Entang, juga seorang tokoh penyebar agama Islam. Embah Dalem Jagat Sakti menguasai kesaktian dan kedigdayaan.
Lebih dari itu semua, menurut Hernandi, Eyang Entang juga menguasai keahlian ilmu hitung (ilmu palaq) serta ilmu perbintangan, sehingga digelari Embah Dalem Jagat Sakti. "Dari keterangan sesepuh di sini, jika masyarakat mau bangun rumah, membuat kampung baru, upacara ritual hajatan, pernikahan, bepergian, dan yang lainnya selalu dikomunikasikan dengan Embah Dalem Jagat Sakti," tuturnya, Sabtu (19/3/2022).
Dikatakannya, berdasarkan kepercayaan sesepuh kampung dan masyarakat serta pengunjung yang datang berziarah, bahwa tanah dan air keramat Embah Dalem Jagat Sakti memiliki sejumlah khasiat. Misalnya Air Keramat Cikarahayuan dan Cikahuripan kerap dimanfaatkan untuk mandi oleh orang-orang yang mengalami kegagalan/frustasi.
Kemudian Tanah Embah Dalam Jagat Sakti yang selalu dipakai sawen atau tolak bala serta upacara-upacara tertentu. Di mana tanahnya selalu dihadirkan bersama sesajen kemudian dikubur. Khasiatnya rumah menjadi asri serta mampu menangkal santet, baruang, dan teluh.
"Berdasarkan penjelasan dari juru kunci soal tanah dan air keramat itu, maka kami dari Disparbud mempertimbangkan jika tanah dan air keramat dari Makam Embah Dalam Jagat Sakti, memenuhi syarat untuk dipakai dalam upacara Ibu Kota Negara," tuturnya.
Juru rawat makam keramata, Embah Dalam Jagat Sakti, Suhandi (88) menyebutkan, meskipun sederhana namun makam ini kerap didatangi peziarah yang hendak berdoa maupun nadran. Di area kompleks makam ini juga terdapat makam istri dari Eyang Entang, makamnya sederhana tanpa batu nisan dan hanya dibatasi oleh batu sebagai penanda bahwa itu makam 'gegeden' kampung. "Di sini Makam Eyang Entang (Embah Dalem Jagat Sakti) dan istrinya, biasanya suka banyak yang ziarah," ucapnya singkat.
Makam kuno tersebut, berada di Kampung Parakansalam RT 1 RW 8 Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pamong Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Hernandi Tismara menyebutkan, makam tersebut masuk dalam situs budaya.
Siapa Eyang Entang? Ternyata, merupakan seorang panglima perang di Umbul Kahuripan Kadipatian Ukur tahun 1620. Eyang Entang, juga seorang tokoh penyebar agama Islam. Embah Dalem Jagat Sakti menguasai kesaktian dan kedigdayaan.
Lebih dari itu semua, menurut Hernandi, Eyang Entang juga menguasai keahlian ilmu hitung (ilmu palaq) serta ilmu perbintangan, sehingga digelari Embah Dalem Jagat Sakti. "Dari keterangan sesepuh di sini, jika masyarakat mau bangun rumah, membuat kampung baru, upacara ritual hajatan, pernikahan, bepergian, dan yang lainnya selalu dikomunikasikan dengan Embah Dalem Jagat Sakti," tuturnya, Sabtu (19/3/2022).
Dikatakannya, berdasarkan kepercayaan sesepuh kampung dan masyarakat serta pengunjung yang datang berziarah, bahwa tanah dan air keramat Embah Dalem Jagat Sakti memiliki sejumlah khasiat. Misalnya Air Keramat Cikarahayuan dan Cikahuripan kerap dimanfaatkan untuk mandi oleh orang-orang yang mengalami kegagalan/frustasi.
Kemudian Tanah Embah Dalam Jagat Sakti yang selalu dipakai sawen atau tolak bala serta upacara-upacara tertentu. Di mana tanahnya selalu dihadirkan bersama sesajen kemudian dikubur. Khasiatnya rumah menjadi asri serta mampu menangkal santet, baruang, dan teluh.
"Berdasarkan penjelasan dari juru kunci soal tanah dan air keramat itu, maka kami dari Disparbud mempertimbangkan jika tanah dan air keramat dari Makam Embah Dalam Jagat Sakti, memenuhi syarat untuk dipakai dalam upacara Ibu Kota Negara," tuturnya.
Juru rawat makam keramata, Embah Dalam Jagat Sakti, Suhandi (88) menyebutkan, meskipun sederhana namun makam ini kerap didatangi peziarah yang hendak berdoa maupun nadran. Di area kompleks makam ini juga terdapat makam istri dari Eyang Entang, makamnya sederhana tanpa batu nisan dan hanya dibatasi oleh batu sebagai penanda bahwa itu makam 'gegeden' kampung. "Di sini Makam Eyang Entang (Embah Dalem Jagat Sakti) dan istrinya, biasanya suka banyak yang ziarah," ucapnya singkat.
(eyt)