Berkunjung ke Pindad, Kenya Jajaki Potensi Kerjasama di Bidang Pertahanan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kenya menjajaki potensi kerja sama bidang pertahanan dengan Indonesia. Penjajakan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Kenya dengan berkunjung ke PT Pindad di Bandung, Jumat (18/3/2022).
Adapun tujuan kunjungan Menlu Kenya beserta delegasi ke PT Pindad merupakan penjajakan dan perencanaan potensi kerja sama terutama di bidang Pertahanan. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyambut hangat kunjungan dari Menlu Kenya dan berharap melalui kunjungan ini dapat terjalin kerjasama di bidang pertahanan.
"Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Pertahanan Indonesia. Selain itu juga Pindad memproduksi berbagai produk industrial, alat berat, agricultural, dan infrastruktur perhubungan. Semoga dengan adanya kunjungan ini Kenya dan Indonesia dapat merealisasikan kerjasama di bidang Industri Pertahanan,” jelas Abraham Mose.
Baca juga: Didukung MNC Peduli, Vaksinasi di Puskesmas Sitopeng Cirebon Disambut Antusias Warga
Pada sambutannya, Menlu Kenya Raychelle Omamo menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang sudah di berikan untuk bisa melihat secara langsung fasilitas produksi di PT Pindad dan melihat potensi kerjasama yang bisa dilakukan.
"Kita berkunjung ke PT Pindad pada hari ini berdasarkan hasil diskusi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia yang sudah dilakukan sebelumnya. Rencana kerjasama yang akan dilakukan yaitu di bidang pertahanan dan keamanan, " jelas dia.
Maka dari itu, kata dia, penting untuk bisa melihat dan mengerti bagaimana PT Pindad mengembangkan produk - produk yang di miliki. Termasuk bagaimana bisa mengandalkan kerjasama yang dibuat antara kekuatan pertahanan dan keamanan.
Setelah paparan Direktur Utama PT Pindad, seluruh rombongan melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi dan melihat berbagai produk unggulan baik di bidang pertahanan maupun industrial.
Pada kesempatan tersebut, Menlu Kenya melihat produk kendaraan tempur (ranpur) Badak 6x6, Anoa 6x6, kendaraan taktis (rantis) Komodo 4x4, Maung 4x4 serta berbagai kendaraan lainnya. Anoa dan Komodo telah terbukti kualitas dan durabilitasnya karena telah digunakan dalam mendukung misi TNI tidak hanya di dalam tetapi juga luar negeri (UN Peace Keeping) di berbagai belahan dunia seperti Lebanon, kongo, Afrika Tengah, dan Sudan.
PT Pindad menampilkan ranpur Badak 6x6. Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 90mm serta senapan mesin kaliber 7,62mm untuk daya gempur maksimal dan dapat dioperasikan oleh 3 orang personel.
Sebagai ranpur, Anoa dibekali body protection berupa Monocoque Armoured Steel serta terdapat kaca antipeluru. Anoa juga dibekali sistem persenjataan seperti mesin 12,7mm, senapan mesin 7,62mm, granar CIS 40 AGL, Smoke Grenade Dischargers: cal, 66mm (3 kiri, 3 kanan), dan memiliii Turret Manual (dapat dioperasikan 360 derajat).
Sementara itu, untuk rantis Komodo memiliki body lapis baja dan kaca anti peluru yang mampu menahan peluru cal. 7,62mm. Untuk persenjataan, mobil ini dibekali dengan senapan mesin berkaliber 7,62mm dan dapat di gerakan melalui Remote Control Weapon System (RCWS).
Selain produk hankam, Menlu Kenya juga meninjau produk-produk industrial, termasuk berbagai alat mesin pertanian dan alat berat excava 200. Excava 200 produksi Pindad saat ini sudah tersedia berbagai varian sesuai dengan fungsi dan kebutuhan lapangan yang terdiri dari Excava 200 standar, Excava 200 Amphibious, dan Excava 200 Long Arm.
Adapun tujuan kunjungan Menlu Kenya beserta delegasi ke PT Pindad merupakan penjajakan dan perencanaan potensi kerja sama terutama di bidang Pertahanan. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyambut hangat kunjungan dari Menlu Kenya dan berharap melalui kunjungan ini dapat terjalin kerjasama di bidang pertahanan.
"Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Pertahanan Indonesia. Selain itu juga Pindad memproduksi berbagai produk industrial, alat berat, agricultural, dan infrastruktur perhubungan. Semoga dengan adanya kunjungan ini Kenya dan Indonesia dapat merealisasikan kerjasama di bidang Industri Pertahanan,” jelas Abraham Mose.
Baca juga: Didukung MNC Peduli, Vaksinasi di Puskesmas Sitopeng Cirebon Disambut Antusias Warga
Pada sambutannya, Menlu Kenya Raychelle Omamo menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang sudah di berikan untuk bisa melihat secara langsung fasilitas produksi di PT Pindad dan melihat potensi kerjasama yang bisa dilakukan.
"Kita berkunjung ke PT Pindad pada hari ini berdasarkan hasil diskusi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia yang sudah dilakukan sebelumnya. Rencana kerjasama yang akan dilakukan yaitu di bidang pertahanan dan keamanan, " jelas dia.
Maka dari itu, kata dia, penting untuk bisa melihat dan mengerti bagaimana PT Pindad mengembangkan produk - produk yang di miliki. Termasuk bagaimana bisa mengandalkan kerjasama yang dibuat antara kekuatan pertahanan dan keamanan.
Setelah paparan Direktur Utama PT Pindad, seluruh rombongan melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi dan melihat berbagai produk unggulan baik di bidang pertahanan maupun industrial.
Pada kesempatan tersebut, Menlu Kenya melihat produk kendaraan tempur (ranpur) Badak 6x6, Anoa 6x6, kendaraan taktis (rantis) Komodo 4x4, Maung 4x4 serta berbagai kendaraan lainnya. Anoa dan Komodo telah terbukti kualitas dan durabilitasnya karena telah digunakan dalam mendukung misi TNI tidak hanya di dalam tetapi juga luar negeri (UN Peace Keeping) di berbagai belahan dunia seperti Lebanon, kongo, Afrika Tengah, dan Sudan.
PT Pindad menampilkan ranpur Badak 6x6. Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 90mm serta senapan mesin kaliber 7,62mm untuk daya gempur maksimal dan dapat dioperasikan oleh 3 orang personel.
Sebagai ranpur, Anoa dibekali body protection berupa Monocoque Armoured Steel serta terdapat kaca antipeluru. Anoa juga dibekali sistem persenjataan seperti mesin 12,7mm, senapan mesin 7,62mm, granar CIS 40 AGL, Smoke Grenade Dischargers: cal, 66mm (3 kiri, 3 kanan), dan memiliii Turret Manual (dapat dioperasikan 360 derajat).
Sementara itu, untuk rantis Komodo memiliki body lapis baja dan kaca anti peluru yang mampu menahan peluru cal. 7,62mm. Untuk persenjataan, mobil ini dibekali dengan senapan mesin berkaliber 7,62mm dan dapat di gerakan melalui Remote Control Weapon System (RCWS).
Selain produk hankam, Menlu Kenya juga meninjau produk-produk industrial, termasuk berbagai alat mesin pertanian dan alat berat excava 200. Excava 200 produksi Pindad saat ini sudah tersedia berbagai varian sesuai dengan fungsi dan kebutuhan lapangan yang terdiri dari Excava 200 standar, Excava 200 Amphibious, dan Excava 200 Long Arm.
(msd)