Mabuk Miras Bersama Dayang-dayang Cantik, Membuat Kertanegara Tak Kuasa Hadapi Serangan Kediri

Senin, 14 Maret 2022 - 06:36 WIB
loading...
A A A
Menghadapi serangan Jayakatwang, ternyata membuat pemerintahan Kerajaan Singasari kewalahan. Kekuatan militer Kerajaan Singasari disinyalir berkurang jauh, lantaran banyak pasukan yang dikirimkan ke luar Jawa untuk memperluas kekuasaan Kertanegara.



Sebagai upaya untuk menghadapi pemberontakan ini, Kertanegara mengurus kedua menantunya, yakni Raden Wijaya Putra Lembu Tal, dan Ardharaja, putra Jayakatwang untuk melakukan menghadang serangan pasukan Jayakatwang.

Tak hanya itu, ikatan emosional antara Ardharaja dengan ayahnya, membuat pilihannya tak mungkin berpihak ke Kertanegara. Alhasil Ardharaja yang seharusnya diutus melawan Kediri, justru balik menyerang ayah mertuanya sendiri.

Jayakatwang sendiri cukup cerdik dalam mengelola strategi perang. Awalnya pasukan Jaran Guyang hanya untuk pancingan untuk mengosongkan ibu kota. Dengan kehadiran pasukan Jaran Guyang, maka seluruh pasukan Singasari yang berjaga akan keluar dari istana. Sehingga pasukan yang berada di dalam istana ini menjadi kosong.

Maka pasukan Patih Kebo Mundarang bisa masuk dari sisi selatan untuk menduduki istana Kerajaan Singasari. Ironisnya, saat serangan itu datang, Kertanegara tengah mengadakan pesta minuman keras bersama dayang-dayang, sebagai salah satu ritual agamanya, sehingga pasukan Jayakatwang dengan mudah menyerbu masuk ke jantung istana.

Dalam kondisi mabuk dan tak siap, Kertanegara langsung keluar menghadapi serangan musuh. Saat itu pula dengan tanpa kekuatan dan keamanan pasukan yang memadai, Singasari berhasil ditaklukkan oleh Jayakatwang.



Tewasnya Kertanegara, membuat kekuasaan Kerajaan Singasari akhirnya runtuh. Jayakatwang yang bersekongkol dengan para mantan anak buah Kertanegara seperti, Arya Wiraraja, Mpu Raganata, Patih Kebo Anengah, Panji Angragani, dan Wirakreti, akhirnya berkuasa di Kediri.

Pasca tewasnya Kertanegara, dalam naskah Negarakertagama disebutkan, Kertanegara dan istrirnya dicandikan di Sagala sebagai Wairocana dan Locana, dengan lambang arca tunggal Ardhanareswari.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1831 seconds (0.1#10.140)