Kisah Pilu Bocah-bocah Korban Gempa Pasaman Sering Menangis Panggil Ayahnya yang Tak Kunjung Kembali
loading...
A
A
A
PASAMAN - Derita seorang bocah yang baru berumur 3 tahun 10 bulan di Pasaman , Sumatera Utara belum juga usai, setelah diterjang banjir dan longsor , kini terancam menjadi yatim piatu.
Bocah malang itu hingga kini belum juga bertemu dengan kedua orang tuanya, setelah pada Jumat (26/2/2022), pergi ke kebun namun belum juga kembali ke rumahnya.
Bocah malang itu bernama, Nurnadia Sahara, kini dia selalu minta digendong oleh bibinya. Putri tunggal dari pasangan Rodi (32) dan Madan (27) warga
Kampung Guguang, Jorong Siparayo, kehilangan kedua orang tuanya.
Sejak gempa Jumat pagi (25/2/2022) yang memporak-porandakan Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman, nadia dirawat oleh bibi tengahnya, Jusmarni.
Rumah mereka yang hancur memaksa mereka tinggal bersama keluarga lainnya di tenda darurat.
Menurut Jus, ayah Nadia, Rodi telah ditemukan pada Sabtu (26/2/2022) lalu dalam kondisi meninggal dunia tertimbun longsor, sekitar 1,7 Km dari kebunnya. Rodi ayah Nadia diduga terseret longsor yang dipicu gempa berkekuatan M6.1 pada Jumat pagi itu.
Lebih dari sepekan ini, Nadia sering menangis di malam hari dan menanyakan kepada Jus bibinya, ke mana ibunya. Nadia selalu mengatakan menunggu ayahnya yang berjanji pulang membawa ayam goreng.
Bocah malang itu hingga kini belum juga bertemu dengan kedua orang tuanya, setelah pada Jumat (26/2/2022), pergi ke kebun namun belum juga kembali ke rumahnya.
Bocah malang itu bernama, Nurnadia Sahara, kini dia selalu minta digendong oleh bibinya. Putri tunggal dari pasangan Rodi (32) dan Madan (27) warga
Kampung Guguang, Jorong Siparayo, kehilangan kedua orang tuanya.
Sejak gempa Jumat pagi (25/2/2022) yang memporak-porandakan Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman, nadia dirawat oleh bibi tengahnya, Jusmarni.
Rumah mereka yang hancur memaksa mereka tinggal bersama keluarga lainnya di tenda darurat.
Menurut Jus, ayah Nadia, Rodi telah ditemukan pada Sabtu (26/2/2022) lalu dalam kondisi meninggal dunia tertimbun longsor, sekitar 1,7 Km dari kebunnya. Rodi ayah Nadia diduga terseret longsor yang dipicu gempa berkekuatan M6.1 pada Jumat pagi itu.
Lebih dari sepekan ini, Nadia sering menangis di malam hari dan menanyakan kepada Jus bibinya, ke mana ibunya. Nadia selalu mengatakan menunggu ayahnya yang berjanji pulang membawa ayam goreng.