DPRD Lutim Akan Panggil Pihak Terkait Soal Pengadaan Buku Terbitan Lontara Pusaka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - DPRD Luwu Timur (Lutim) akan memanggil pihak-pihak terkait soal pengadaan buku mata pelajaran terbitan Lontara Pusaka yang menuai sorotan karena kualitas yang buruk. Diketahui, pengadaan buku mata pelajaran untuk siswa SD dan SMP itu menghabiskan anggaran besar mencapai Rp8 miliar bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .
Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur , Harisa Suharjo, menyampaikan pihaknya telah mendapatkan informasi adanya sorotan dan keluhan perihal kualitas buku terbitan Lontara Pusaka yang kurang baik. Pihaknya pun telah melakukan komunikasi dengan pihak guru dan memang benar ada keluhan tersebut.
"Saya sempat lakukan komunikasi kepada beberapa guru. Memang saat saya tanya soal buku itu, mereka membenarkan bahwa buku itu memiliki kualitas yang buruk," ungkap dia, Selasa (22/2/2022).
Namun, kata Harisa, pihaknya belum bisa memastikan salah atau benarnya persolan tersebut. Toh, sejauh ini baru mendengar informasi dari guru saja.
"Jadi saya mau mendengar dari kedua pihak, nanti kita lihat waktu untuk memanggil beberapa pihak soal pengadaan buku tersebut. Insya Allah, kita akan melakukan panggilan pada bulan Maret mendatang," ucap dia.
Sebelumnya, dari informasi yang didapatkan tim penyusun dari buku yang diterbitkan oleh Lontara Pusaka dari guru yang di SK-an oleh Dinas Pendidikan Luwu Timur.
Ada sekitar 30.360 murid SD, itu tersebar di 154 SD negeri dan 11 swasta. Kemudian sekitar 11.020 siswa SMP yang tersebar di 45 SMP. Untuk SD, ada enam item buku terbitan Lontara Pusaka. Sedangkan SMP ada 10 item buku dengan mata pelajaran yang berbeda-beda.
Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur , Harisa Suharjo, menyampaikan pihaknya telah mendapatkan informasi adanya sorotan dan keluhan perihal kualitas buku terbitan Lontara Pusaka yang kurang baik. Pihaknya pun telah melakukan komunikasi dengan pihak guru dan memang benar ada keluhan tersebut.
"Saya sempat lakukan komunikasi kepada beberapa guru. Memang saat saya tanya soal buku itu, mereka membenarkan bahwa buku itu memiliki kualitas yang buruk," ungkap dia, Selasa (22/2/2022).
Namun, kata Harisa, pihaknya belum bisa memastikan salah atau benarnya persolan tersebut. Toh, sejauh ini baru mendengar informasi dari guru saja.
"Jadi saya mau mendengar dari kedua pihak, nanti kita lihat waktu untuk memanggil beberapa pihak soal pengadaan buku tersebut. Insya Allah, kita akan melakukan panggilan pada bulan Maret mendatang," ucap dia.
Sebelumnya, dari informasi yang didapatkan tim penyusun dari buku yang diterbitkan oleh Lontara Pusaka dari guru yang di SK-an oleh Dinas Pendidikan Luwu Timur.
Ada sekitar 30.360 murid SD, itu tersebar di 154 SD negeri dan 11 swasta. Kemudian sekitar 11.020 siswa SMP yang tersebar di 45 SMP. Untuk SD, ada enam item buku terbitan Lontara Pusaka. Sedangkan SMP ada 10 item buku dengan mata pelajaran yang berbeda-beda.
(tri)