COVID-19 di Bali Pecah Rekor, Denpasar Kian Mengkhawatirkan
loading...
A
A
A
DENPASAR - Kasus COVID-19 di Bali kembali pecah rekor , Rabu (9/2/2022). Dari sembilan kabupaten/kota yang ada, Denpasar berada dalam posisi mengkhawatirkan.
Satgas Penanganan COVID-19 Bali melaporkan tambahan 2.556 kasus positif baru. Angka itu naik dari sehari sebelumnya yang juga pecah rekor, yaitu 2.425 kasus.
"Untuk kumulatif kasus yang ditangani menjadi 131.385 orang," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali Made Rentin.
Tambahan kasus positif baru paling banyak disumbang Kota Denpasar, yakni 968 orang. Sedangkan kasus sembuh hanya 106 orang dan tiga korban jiwa.
Rentin menjelaskan, kasus aktif sampai hari ini di seluruh Bali sebanyak 15.008 orang. Mereka dirawat di 53 rumah sakit rujukan dan 15 fasilitas isolasi terpusat (Isoter).
Korban jiwa hari ini dilaporkan sebanyak delapan orang. Dengan tambahan ini, maka kumulatif korban jiwa menjadi 4.121 orang, enam diantaranya warga negara asing.
Sedangkan kasus sembuh ada tambahan 350 orang, sehingga kumulatifnya menjadi 112.256 orang. "Kami mengimbau warga selalu disiplin prokes dan mengurangi mobilitas di luar rumah," ujarnya.
Satgas Penanganan COVID-19 Bali melaporkan tambahan 2.556 kasus positif baru. Angka itu naik dari sehari sebelumnya yang juga pecah rekor, yaitu 2.425 kasus.
"Untuk kumulatif kasus yang ditangani menjadi 131.385 orang," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali Made Rentin.
Tambahan kasus positif baru paling banyak disumbang Kota Denpasar, yakni 968 orang. Sedangkan kasus sembuh hanya 106 orang dan tiga korban jiwa.
Rentin menjelaskan, kasus aktif sampai hari ini di seluruh Bali sebanyak 15.008 orang. Mereka dirawat di 53 rumah sakit rujukan dan 15 fasilitas isolasi terpusat (Isoter).
Korban jiwa hari ini dilaporkan sebanyak delapan orang. Dengan tambahan ini, maka kumulatif korban jiwa menjadi 4.121 orang, enam diantaranya warga negara asing.
Sedangkan kasus sembuh ada tambahan 350 orang, sehingga kumulatifnya menjadi 112.256 orang. "Kami mengimbau warga selalu disiplin prokes dan mengurangi mobilitas di luar rumah," ujarnya.
(nic)