Sulsel Perlu Masifkan Tracing di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Senin, 07 Februari 2022 - 18:58 WIB
loading...
Sulsel Perlu Masifkan Tracing di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Ahli Epedemiologi Unhas mendorong Dinkes Sulsel terus memasifkan tracing di tengah lonjakan kasus Covid-19. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Ahli Epidemiologi Unhas, Prof Ridwan Amiruddin, mendorong tracing atau penelusuran rekam kontak pasien Covid-19 terus dimasifkan. Meski sudah di atas angka nasional, tapi optimalisasi harus dilakukan, apalagi di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang kini terjadi Provinsi Sulsel.

Hingga 6 Februari 2022, warga Sulsel yang terkonfirmasi positif sudah mencapai 655. Sementara data harian mencatatkan kenaikan sistematis pada kasus konfirmasi dalam sepekan terakhir.

Per 31 Januari kasus harian dilaporkan mencapai 21, kemudian naik pada 1 Februari menjadi 50 kasus, 2 Februari turun menjadi 39 kasus, dan melonjak tajam pada 3 Februari menjadi 106. Kasus kembali naik menjadi 118 pada 4 Februari, 123 pada 5 Februari dan 109 pada 6 Februari.



Ridwan berpendapat kenaikan kasus belakangan ini sudah menjadi awal dari gelombang ketiga Covid-19 . Sehingga pemerintah lingkup Sulsel harus bersiap. Meski tracing diklaim sudah di atas nasional, Ridwan menilai hal ini justru belum cukup

"Tracing Sulsel itu rasionya masih sangat kecil 1 banding 5, jadi jauh di bawah standar. Maksimal secara nasional itu 1 banding 8," ungkap dia.

Ridwan juga meminta agar target vaksinasi, baik dosis satu dan dua segera dipenuhi. Pemerintah harus memastikan tak ada kesenjangan antara kedua dosis.

"Kemudian bagaimana booster segera diberikan kepada kelompok lansia dan yang telah melewati enam bulan dosis duanya," katanya

Pembatasan jam malam, ia mengimbuhkan juga diharapkan kembali diterapkan guna memastikan semua tempat publik terbatas hanya 50%

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel , Arman Bausat, saat dikonfirmasi mengakui adanya lonjakan kasus korona merupakan indikasi Sulsel memasuki gelombang ketiga Covid-19. Lonjakan kasus juga dapat berimplikasi pada status pembatasan atau PPKM yang akan naik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2619 seconds (0.1#10.140)