Khofifah Beri Pembekalan Komandan Kodim, Bersinergi Antisipasi Kasus Ketiga COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19 , upaya mitigasi penyebaran sejak dini mesti dilakukan lebih detail. Salah satunya melalui sinergitas empat pilar yang terbangun di tingkat desa/kelurahan yang akhirnya dapat memengaruhi penurunan di tingkat provinsi.
"Empat pilar di desa babinsa, bhabinkamtibmas, bidan desa, lurah/kepala desa, harus menyatu. Partnership di lini terbawah itu harus terbangun, sampai kemudian di tingkat provinsi juga terbangun," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai memberi pembekalan Komandan Kodim di Pusdikter, Pusterad, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Ditabrak Orang Tak Dikenal, Saksi Kunci Pengaturan Skor Dijaga Ketat Brimob Bersenjata Lengkap
Khofifah mengatakan, sinergitas atau partnership adalah suatu kebutuhan. Oleh karena itu, Pemprov Jawa Timur terus membangun sinergitas dengan instansi vertikal dalam mengatasi berbagai masalah yang ada, termasuk dalam menanggulangi penyebaran kasus COVID-19.
Bukan dikarenakan Jawa Timur memiliki penduduk yang besar dan teritorinya besar, namun banyak kompleksitas masalah yang memang tidak berdiri sendiri. Masing-masing saling ada keterkaitan sehingga perlu partnership di antara seluruh Forkopimda yang ada dalam mengatasi sebuah persoalan.
Berdasarkan Inmendagri terbaru, kata dia, Jawa Timur menjadi daerah dengan kabupaten/kota berstatus PPKM level 1 terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain. Itu menunjukkan jika penyebaran kasus COVID-19 di Jawa Timur cukup terkendali. Serta tetap waspada dalam menghadapi ancaman COVID-19 gelombang ketiga.
Baca juga: Ungkap Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Cecar Tiga Saksi Kunci
"Kami tetap dalam kewaspadaan kuat dengan membatasi mobilitas masyarakat terutama saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2022. Pada saat kemungkinan akan terjadi mobilitas, masyarakat sudah harus diwanti-wanti," kata dia.
Khofifah menambahkan, di sejumlah daerah yang berstatus PPKM level 1 penyekatan masih terus dilakukan. Swhingga mobilitas masyarakat yang dapat mendorong penyebaran kasus COVID-19 bisa ditekan. Car free day belum dibuka dan fasilitas publik atau sekolah juga, agar tetap hati-hati.
"Menjadi tugas kami bersama unsur Forkopimda lainnya untuk menjaga agar kasus tidak kembali muncul, meski sudah ada di PPKM level 1," pungkasnya. adi haryanto
Foto : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika memberi pembekalan kepada para Komandan Kodim di Pusdikter, Pusterad, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021). Foto/Istimewa
"Empat pilar di desa babinsa, bhabinkamtibmas, bidan desa, lurah/kepala desa, harus menyatu. Partnership di lini terbawah itu harus terbangun, sampai kemudian di tingkat provinsi juga terbangun," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai memberi pembekalan Komandan Kodim di Pusdikter, Pusterad, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Ditabrak Orang Tak Dikenal, Saksi Kunci Pengaturan Skor Dijaga Ketat Brimob Bersenjata Lengkap
Khofifah mengatakan, sinergitas atau partnership adalah suatu kebutuhan. Oleh karena itu, Pemprov Jawa Timur terus membangun sinergitas dengan instansi vertikal dalam mengatasi berbagai masalah yang ada, termasuk dalam menanggulangi penyebaran kasus COVID-19.
Bukan dikarenakan Jawa Timur memiliki penduduk yang besar dan teritorinya besar, namun banyak kompleksitas masalah yang memang tidak berdiri sendiri. Masing-masing saling ada keterkaitan sehingga perlu partnership di antara seluruh Forkopimda yang ada dalam mengatasi sebuah persoalan.
Berdasarkan Inmendagri terbaru, kata dia, Jawa Timur menjadi daerah dengan kabupaten/kota berstatus PPKM level 1 terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain. Itu menunjukkan jika penyebaran kasus COVID-19 di Jawa Timur cukup terkendali. Serta tetap waspada dalam menghadapi ancaman COVID-19 gelombang ketiga.
Baca juga: Ungkap Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Cecar Tiga Saksi Kunci
"Kami tetap dalam kewaspadaan kuat dengan membatasi mobilitas masyarakat terutama saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2022. Pada saat kemungkinan akan terjadi mobilitas, masyarakat sudah harus diwanti-wanti," kata dia.
Khofifah menambahkan, di sejumlah daerah yang berstatus PPKM level 1 penyekatan masih terus dilakukan. Swhingga mobilitas masyarakat yang dapat mendorong penyebaran kasus COVID-19 bisa ditekan. Car free day belum dibuka dan fasilitas publik atau sekolah juga, agar tetap hati-hati.
"Menjadi tugas kami bersama unsur Forkopimda lainnya untuk menjaga agar kasus tidak kembali muncul, meski sudah ada di PPKM level 1," pungkasnya. adi haryanto
Foto : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika memberi pembekalan kepada para Komandan Kodim di Pusdikter, Pusterad, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021). Foto/Istimewa
(msd)