10 Desa di Karawang Terendam Banjir 6.933 Rumah Terdampak
loading...

Banjir di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, merendam 10 desa. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Luapan Sungai Apru, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengakibatkan 10 Desa di Kecamatan Batujaya, terdampak banjir. Sebanyak 27.201 jiwa terdampak banjir setinggi 30 cm. Warga masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing, meskipun kondisinya terendam banjir.
Baca juga: Ratusan Rumah di Madiun Kebanjiran, Belasan Keluarga Terpaksa Mengungsi
Camat Batujaya, Irlan Suarlan mengatakan, sedikitnya ada 6.933 rumah yang terendam banjir akibat luapan sungai Sungai Apur. Air sungai meluap setelah hujan turun dengan instensitas tinggi sejak Rabu (19/1/22) dini hari. "Sejak tiga hari, memang hujan terus dengan intensitas tinggi. Namun baru kemarin air Sungai Apur meluap hingga ke rumah warga," kata Irland, Rabu (19/1/22).
Menurut Irland, banjir salah satunya karena rumah warga lebih rendah dari Sungai Apur. Sehingga ketika air sungai meluap, langsung masuk ke rumah warga. " Banjir kali ini setinggi 30 cm. Banjir terjadi sejak Selasa (18/1/2022), namun Rabu (19/1/2022) dini hari, air mulai tinggi hingga 30 cm," katanya.
Baca juga: Miris! Gadis Manado Jadi Korban Kekerasan Seksual, Ibunya Mengadu ke Anggota DPR
Irland mengatakan, warga memilih bertahan di rumah masing-masing. Untuk membantu warga, pihak kecamatan sudah berkordinasi dengan BPBD Karawang. "Kami sudah berkordinasi agar warga kami bisa segera mendapat bantuan logistik. Beberapa petugas BPBD juga sudah datang," katanya.
Baca juga: Mencekam! Tawuran Berdarah Pecah di Makassar, Puluhan Emak-emak Marahi Polisi
Meski mengalami banjir, namun aktivitas warga masih normal. Warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan pertokoan atau kantor pemerintah tetap buka dan berjalan seperti biasa.
Baca juga: Ratusan Rumah di Madiun Kebanjiran, Belasan Keluarga Terpaksa Mengungsi
Camat Batujaya, Irlan Suarlan mengatakan, sedikitnya ada 6.933 rumah yang terendam banjir akibat luapan sungai Sungai Apur. Air sungai meluap setelah hujan turun dengan instensitas tinggi sejak Rabu (19/1/22) dini hari. "Sejak tiga hari, memang hujan terus dengan intensitas tinggi. Namun baru kemarin air Sungai Apur meluap hingga ke rumah warga," kata Irland, Rabu (19/1/22).
Menurut Irland, banjir salah satunya karena rumah warga lebih rendah dari Sungai Apur. Sehingga ketika air sungai meluap, langsung masuk ke rumah warga. " Banjir kali ini setinggi 30 cm. Banjir terjadi sejak Selasa (18/1/2022), namun Rabu (19/1/2022) dini hari, air mulai tinggi hingga 30 cm," katanya.
Baca juga: Miris! Gadis Manado Jadi Korban Kekerasan Seksual, Ibunya Mengadu ke Anggota DPR
Irland mengatakan, warga memilih bertahan di rumah masing-masing. Untuk membantu warga, pihak kecamatan sudah berkordinasi dengan BPBD Karawang. "Kami sudah berkordinasi agar warga kami bisa segera mendapat bantuan logistik. Beberapa petugas BPBD juga sudah datang," katanya.
Baca juga: Mencekam! Tawuran Berdarah Pecah di Makassar, Puluhan Emak-emak Marahi Polisi
Meski mengalami banjir, namun aktivitas warga masih normal. Warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan pertokoan atau kantor pemerintah tetap buka dan berjalan seperti biasa.
(eyt)