Mencekam! Tawuran Berdarah Pecah di Makassar, Puluhan Emak-emak Marahi Polisi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Situasi mencekam terjadi di Jalan Bunga Ejayya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi tawuran berdarah antar dua kelompok warga pecah di jalanan, Kamis (20/1/2022) dini hari.
Para pelaku tawuran melakukan aksi saling serang menggunakan anak panah, petasan, dan bom molotov. Polisi melakukan upaya pembubaran paksa aksi tawuran dengan menggunakan tembakan gas air mata.
Upaya pembubaran aksi tawuran ini ternyata memicu kemarahan puluhan emak-emak, karena terkena dampak gas air mata. Selain itu, polisi juga berupaya membubarkan tawuran hingga masuk ke rumah rumah warga, yang membuat warga panik dan mengalami mata pedih serta sesak nafas akibat gas air mata.
Puluhan emak-emak tersebut juga mengadu ke Polsek Bontoala, karena rumahnya mengalami kerusakan akibat aksi tawuran berdarah itu. Hingga Kamis (20/1/2022) situasi mencekam masih terasa di Jalan Bunga Ejayya, pecahan botol hingga petasan berserakan di lokasi.
Emosi emak emak ini memuncak karena resah tawuran terjadi selama dua malam, rumah mereka rusak namun belum ada satupun pelaku yang berhasil ditangkap. Emak emak ini meluapkan emosinya hingga terlibat adu mulut dengan polisi. Atap-atap rumah mereka rusak akibat terkena lemparan batu hingga bom molotov.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Fitriani, kelompok pemuda dari warga kampung sebelah terus memprovokasi dan melakukan lemparan selama dua malam. Warga mengeluh terkait lambannya aparat kepolsian dalam mencegah tawuran itu. "Belum ada pelaku yang ditangkap sama sekali," tegasnya.
Polisi telah mengantongi identitas para pelaku tawuran, namun belum melakukan tindakan penangkapan. Sementara itu Kapolsek Bontoala, Kompol Syamsuardi membenarkan adanya aksi tawuran itu. "Sebelumnya kedua kelompok telah didamaikan, namun tawuran kembali pecah. Pemicunya masih dalam penyelidikan," tegasnya.
Dari hasil penyisirian di lokasi kejadian tawuran, polisi menyita bom molotov, petasan hingga anak panah. Polisi berencana membangun pos pengamanan di lokasi yang sering menjadi tempat tawuran, guna mengantisipasi tawuran susulan.
Para pelaku tawuran melakukan aksi saling serang menggunakan anak panah, petasan, dan bom molotov. Polisi melakukan upaya pembubaran paksa aksi tawuran dengan menggunakan tembakan gas air mata.
Upaya pembubaran aksi tawuran ini ternyata memicu kemarahan puluhan emak-emak, karena terkena dampak gas air mata. Selain itu, polisi juga berupaya membubarkan tawuran hingga masuk ke rumah rumah warga, yang membuat warga panik dan mengalami mata pedih serta sesak nafas akibat gas air mata.
Puluhan emak-emak tersebut juga mengadu ke Polsek Bontoala, karena rumahnya mengalami kerusakan akibat aksi tawuran berdarah itu. Hingga Kamis (20/1/2022) situasi mencekam masih terasa di Jalan Bunga Ejayya, pecahan botol hingga petasan berserakan di lokasi.
Emosi emak emak ini memuncak karena resah tawuran terjadi selama dua malam, rumah mereka rusak namun belum ada satupun pelaku yang berhasil ditangkap. Emak emak ini meluapkan emosinya hingga terlibat adu mulut dengan polisi. Atap-atap rumah mereka rusak akibat terkena lemparan batu hingga bom molotov.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Fitriani, kelompok pemuda dari warga kampung sebelah terus memprovokasi dan melakukan lemparan selama dua malam. Warga mengeluh terkait lambannya aparat kepolsian dalam mencegah tawuran itu. "Belum ada pelaku yang ditangkap sama sekali," tegasnya.
Polisi telah mengantongi identitas para pelaku tawuran, namun belum melakukan tindakan penangkapan. Sementara itu Kapolsek Bontoala, Kompol Syamsuardi membenarkan adanya aksi tawuran itu. "Sebelumnya kedua kelompok telah didamaikan, namun tawuran kembali pecah. Pemicunya masih dalam penyelidikan," tegasnya.
Dari hasil penyisirian di lokasi kejadian tawuran, polisi menyita bom molotov, petasan hingga anak panah. Polisi berencana membangun pos pengamanan di lokasi yang sering menjadi tempat tawuran, guna mengantisipasi tawuran susulan.
(eyt)