Danamon bidik fee based naik 35%

Selasa, 17 Juli 2012 - 11:50 WIB
Danamon bidik fee based naik 35%
Danamon bidik fee based naik 35%
A A A
Sindonews.com - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menargetkan pertumbuhan fee based income sebesar 30–35 persen dalam kurun tiga tahun ke depan. Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah memasarkan produk bancassurance.

Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho mengatakan, kerja sama strategis dengan PT Manulife Indonesia diharapkan bisa mendongkrak perolehan fee based income perseroan.

Menurut dia, sumber fee based income sebenarnya tidak hanya berasal dari produk asuransi yang dijual melalui bank (bancassurance), tetapi juga berasal dari transaksi melalui sarana perbankan elektronik, kartu kredit, dan pendapatan berbasis biaya lain.

Henry meyakini, melalui kerja sama eksklusif dengan Manulife akan mendorong pendapatan perusahaan yang berasal dari fee basedterhadap total revenue. Henry mengaku, saat ini kontribusi fee based perseroan mencapai sekitar 20–25 persen.

Hingga kuartal I/2012 Danamon membukukan pertumbuhan fee based income sebesar 22 persen menjadi Rp1,03 triliun. Pendapatan ini dikontribusikan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit dan pendapatan-pendapatan dari bisnis bancassurance serta produk asuransi umum.

“Kemitraan strategis dengan Manulife pada kuartal III/2011 memberikan hasil positif dan mendorong kenaikan fee based income bancassurance sebesar 58% mencapai Rp71 miliar,” ujar Henry di sela-sela konferensi pers “Peluncuran Produk Asuransi dan Wealth Management Danamon-Manulife” di Jakarta, kemarin.

Henry menambahkan, untuk produk bancassurance saat ini kontribusinya terhadap pendapatan fee based baru sekitar 10 persen dan diharapkan dapat tumbuh hingga 20-25 persen.

Menurut Henry, potensi dari lini bisnis ini masih bisa digali,terlebih pasar di Indonesia disebutkan masih sangat muda. “Belum banyak yang beli asuransi, jadi potensinya besar,” tuturnya.

Direktur Consumer Banking Danamon Michellina Triwardhany mengungkapkan, meski perseroan telah menjalin kerja sama dengan 12 perusahaan asuransi, kerjasama dengan Manulife Indonesia merupakan kerja sama eksklusif, di mana pihak Manulife dapat menempatkan financial specialist di cabang-cabang Bank Danamon.

Menurut Michellina, kerja sama dengan Manulife telah dijalin sejak tahun 2000 dengan meluncurkan produk bernama Primajaga. Ke depan, kedua perusahaan ini siap menjalin kerja sama dalam memasarkan produk asuransi berbundel investasi atau unitlink.

Pada tahap pertama, 2 Juli lalu, keduanya telah meluncurkan tiga produk unitlink dengan nama Proteksi Prima Maxima, Proteksi Prima Rencana Flexi, dan Proteksi Prima Rencana.

“Nanti akan ada lima produk baru dan kita telah mulai awal Juli. Produk ini akan mencakup seluruh segmen dari mass market hingga wealth management. Selain itu, kita akan kembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan syariah dan tempatkan channel baru yang menembus nasabah mikro,” tuturnya.

CEO dan President Direktur Manulife Indonesia Alan Merten mengatakan, semua produk yang diluncurkan Manulife tersebut akan tersedia di 523 cabang ritel Danamon di seluruh Indonesia. Dalam kerja sama berjangka waktu 10 tahun ini, Manulife menyediakan 250 financial specialistyang bisa menjelaskan detail produk ini dan diharapkan dapat mengoptimalkan hampir 6 juta nasabah yang dimiliki Danamon.

Produk terbaru tersebut, kata Alan, akan melengkapi produk Manulife lain yang sudah ada di Danamon yaitu Proteksi Prima Dinamis, Primajaga 50, dan Primajaga 100.

Menurut Alan, pada 2005 jalur distribusi bancassurance masih kecil namun pada 2011 porsi jalur distribusi ini telah mencapai sepertiga dari portofolio new business. “Kami harapkan, bancassurance jadi bagian penting pertumbuhan yang signifikan, khususnya dengan growing dari kerja sama ini,” imbuhnya.

SVP & Head of Partnership Business of Manulife Indonesia Hans de Wall menambahkan, kerja sama ini memberikan akses kepada Manulife untuk menyalurkan produk dan layanan ke jaringan cabang dan anak perusahaan Danamon, dimulai dari retail bankingdan SME, kemudian dikembangkan ke self employed mass market, komersial, dan syariah.

Menurut dia, kemitraan ini menargetkan kemitraan bancassurance yang terdepan dan paling profesional di Indonesia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3397 seconds (0.1#10.140)