Adnan Sebut Pemerintahan Era 4.0 Harus Melek Teknologi
loading...
A
A
A
GOWA - Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan mengaku, era 4.0 sekarang ini harus juga dimanfaatkan oleh tata kelola pemerintahan. Salah satunya menghadirkan pelayanan berbasis teknologi.
Menurutnya, di era 4.0 ini tata kelola pemerintahan juga harus mengkuti zaman. Pasalnya jika dilihat data BPS tahun 2020, Indonesia kini didominasi oleh generasi milenial dan gen z. Di mana generasi tersebut merupakan generasi yang sudah melek dan mahir teknologi.
"Karakteristik generasi z dan milenial ini dipimpin oleh generasi baby boomer pada top level nanagement. Namun mayoritas adalah milenial sehingga diperlukan untuk membangun jembatan antar generasi. Untuk itu di Kabupaten Gowa seluruh ASN sebagai pelayan masyarakat harus mengetahui dan memahami karakteristik generasi milenial dan generasi z," ungkapnya saat menjadi narasumber pada DAS KAPITALK yang dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Pemerintahan, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Makassar secara virtual, Jum'at (14/1/2022) lalu.
Sebagai salah satu contoh kata Adnan, tata kelola pemerintahan di era 4.0 di Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa adalah penerapan prinsip transparan, di mana Kabupaten Gowa memiliki Perda Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Gowa. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki beberapa website, media sosial, iklan layanan masyarakat, media cetak dan pengaduan masyarakat.
"Semua itu dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gowa melalui SKPD maupun bagian sebagai platform dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang transparan seperti website humas.gowakab.id, media sosial yakni instagram, facebook humas gowa, dan SP4N Lapor serta PPID," tambah Adnan.
Tak hanya itu, dirinya juga menyampaikan saat ini pilar good governance yang semula hanya ada 3 menurut Bappenas yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta, kini menurut model pentahelix bertambah menjadi 5 yaitu pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media. Menurutnya hal ini tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya untuk melihat kemajuan dalam suatu daerah.
"Jika ingin melihat suatu daerah maju dan berkembang maka dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama seluruh pihak, seperti model pentahelix ini yang mengatakan lima pilar tersebut berperan penting dalam memajukan daerah," jelasnya.
Menurutnya, di era 4.0 ini tata kelola pemerintahan juga harus mengkuti zaman. Pasalnya jika dilihat data BPS tahun 2020, Indonesia kini didominasi oleh generasi milenial dan gen z. Di mana generasi tersebut merupakan generasi yang sudah melek dan mahir teknologi.
"Karakteristik generasi z dan milenial ini dipimpin oleh generasi baby boomer pada top level nanagement. Namun mayoritas adalah milenial sehingga diperlukan untuk membangun jembatan antar generasi. Untuk itu di Kabupaten Gowa seluruh ASN sebagai pelayan masyarakat harus mengetahui dan memahami karakteristik generasi milenial dan generasi z," ungkapnya saat menjadi narasumber pada DAS KAPITALK yang dilaksanakan oleh Departemen Ilmu Pemerintahan, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Makassar secara virtual, Jum'at (14/1/2022) lalu.
Sebagai salah satu contoh kata Adnan, tata kelola pemerintahan di era 4.0 di Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa adalah penerapan prinsip transparan, di mana Kabupaten Gowa memiliki Perda Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Gowa. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki beberapa website, media sosial, iklan layanan masyarakat, media cetak dan pengaduan masyarakat.
"Semua itu dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gowa melalui SKPD maupun bagian sebagai platform dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang transparan seperti website humas.gowakab.id, media sosial yakni instagram, facebook humas gowa, dan SP4N Lapor serta PPID," tambah Adnan.
Tak hanya itu, dirinya juga menyampaikan saat ini pilar good governance yang semula hanya ada 3 menurut Bappenas yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta, kini menurut model pentahelix bertambah menjadi 5 yaitu pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media. Menurutnya hal ini tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya untuk melihat kemajuan dalam suatu daerah.
"Jika ingin melihat suatu daerah maju dan berkembang maka dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama seluruh pihak, seperti model pentahelix ini yang mengatakan lima pilar tersebut berperan penting dalam memajukan daerah," jelasnya.
(agn)