Sejumlah Pesantren di Lombok Ikuti Webinar Literasi Digital Pelajari Kiat Aman Gunakan Internet

Rabu, 24 Mei 2023 - 12:21 WIB
loading...
Sejumlah Pesantren di Lombok Ikuti Webinar Literasi Digital Pelajari Kiat Aman Gunakan Internet
Sejumah pesantren dan madrasah di Lombok, NTB mengikuti webinar literasi digital, Rabu (24/5/2023). Melalui webinar ini mereka mempelajari kiat-kiat aman dalam berinteraksi di inernet. Foto ilustrasi
A A A
LOMBOK TENGAH - Sejumah pesantren dan madrasah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti webinar literasi digital , Rabu (24/5/2023). Melalui webinar ini mereka mempelajari kiat-kiat aman dalam berinteraksi di inernet.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin mengatakan, saat ini banyak pengguna digital belum menyadari bahwa aktivitas di dunia digital akan meninggalkan rekam jejak. Jejak digital yang tertinggal di internet, baik yang aktif maupun pasif, akan sulit dihapus alias bersifat abadi.



Karena itu, lanjut dia, penting untuk memahami bagaimana berkativitas di internet. "Hati-hati dan jaga jejak digital kita tetap positif," imbau Muhammad Amin saat menjadi narasumber pada webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) itu.
Amin menyampaikan, menjaga jejak digital tetap positif dapat dilakukan dengan cara melindungi privasi di dunia maya, baik privasi identitas yang bersifat umum maupun khusus. Yang bersifat umum di antaranya nama, nomor identitas (KTP, SIM), alamat rumah, dan nomor kontak pribadi.

"Yang khusus, antara lain: karakteristik personal, data biometrik, informasi aset dan properti, maupun tempat tanggal lahir, ras, dan agama,” jelas Amin dalam webinar virtual bertajuk ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet” tersebut.

Seluruh perilaku di dunia maya, lanjut dia, akan terekam oleh Google sebagai mesin pencarian yang banyak dipakai pengguna. Data yang dikuasai oleh Google, misalnya: apa yang dicari, dikunjungi, video yang ditonton, informasi perangkat, alamat IP, dan data cookie.

"Lalu, email yang dikirim dan diterima melalui Gmail, kontak yang ditambahkan, agenda dalam kalender, unggahan foto, video, serta data yang diunggah melalui Google Drive,” sambungnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Tengah, Nasrullah menekankan pentingnya nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam berinteraksi di internet. "Nilai cinta kasih dan saling menghormati, kesetaraan, harmoni, demokratis, dan gotong royong, harus tercermin dalam aktivitas bermedia digital," ujarnya.

Menurut Nasrullah, dengan menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika landasan bermedia digital, maka sekaligus akan menjaga rekam jejak digital kita tetap positif. "Gunakan media digital untuk mengakses dan berekspresi secara aman,” tukasnya.

Sementara influencer Dyah Hakim yang bertindak selaku key opinion leader diskusi menyatakan, urgensi menjaga jejak digital selalu positif di internet akan melindungi reputasi pengguna. Apalagi, jejak digital berupa aktivitas atau riwayat perilaku pengguna selama berada di dunia maya itu bersifat permanen di internet.

”Rekam jejak data seseorang dari penggunaan internet, bisa berasal dari situs web yang dikunjungi, mengirimkan email atau informasi yang secara sadar dibagikan melalui internet. Contohnya, menggugah konten ke media sosial, meninggalkan komentar, berbelanja online, dan lainnya,” jelas Dyah Hakim.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4686 seconds (0.1#10.140)