DPRD Jatim Minta Kemenhub Buka Jalur Pelayaran NTT

Sabtu, 08 Januari 2022 - 14:24 WIB
loading...
DPRD Jatim Minta Kemenhub Buka Jalur Pelayaran NTT
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto dok/SINDOnews
A A A
SURABAYA - DPRD Jawa Timur (Jatim) meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membuka jalur program pelayaran jarak Long Distance Ferry (LDF) dari pelabuhan Jangkar Situbondo ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembukaan jalur tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian Jatim dan juga masyarakat sekitar pelabuhan.

“Pembangunan dermaga pelabuhan Jangkar Situbondo sudah bagus dan sudah waktunya pelabuhan Jangkar grade-nya naik untuk pelayaran jarak jauh. Kami harap Kemenhub segera mempercepat realiasi LDF dari Jawa Timur ke NTT," kata Ketua Komisi D DPRD Jatim, Agung Mulyono, Sabtu (8/1/2022).

Sementara itu, Kabid Perhubungan Laut Dishub dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim, Luhur Prihadi Eka mengatakan, Pelabuhan Jangkar melayani penyebarangan laut, baik penumpang dan barang ke kepuluan yang ada di Madura. "Kami juga sudah mengusulkan ke Kemenhub untuk membuka penyebrangan layar LDF dari Jawa Timur ke NTT dan NTB," katanya.

Pelabuhan Jangkar merupakan pelabuhan yang strategis karena menjangkau daerah-daerah kepulauan Madura, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan bahkan Nusa Tenggara Timur. Perairan di pelabuhan ini cukup dalam serta memiliki lokasi strategis dan aman terhadap gelombang.

"Pelabuhan Jangkar ini dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan bahan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar akses di Pulau-pulau Madura seperti Raas, Sapudi, Kalianget dan Kangean," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan dermaga gerak (movable bridge/ MB II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo, pada Minggu, (19/12/2021).



Pelabuhan Penyebrangan Jangkar Situbondo ini mulai dikembangkan sejak tahun 2017. Mulai operasional pada tahun 2020 yang digunakan oleh tiga kapal yakni Munggiyango Hulalo melayani Rute dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kangean-Kalianget, Pulau Sapudi-Kalianget dan Pulau Raas-Kalianget. Pelabuhan ini di desain dengan kapasitas MB 80 Ton dan dapat melayani sandar kapal hingga kapasitas 5.000 Gross Ton (GT).

"Pengembangan kelancaran pelabuhan ini dilakukan untuk menunjang operasional penyebrangan ke Indonesia Timur melalui program pelayaran jaram jauh/Long Distance Ferry (LDF) dari Jangkar-Nusa Tenggara Timur PP yang direncanakan bekerjasama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry," jelas Khofifah.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9002 seconds (0.1#10.140)