Cemburu Buta, Motif Pria di Mojokerto Tikam Istri dan Anak

Rabu, 10 Juni 2020 - 14:45 WIB
loading...
Cemburu Buta, Motif Pria di Mojokerto Tikam Istri dan Anak
SZ (38), korban penikaman suami saat menjalani perawatan medis di RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Polisi akhirnya meringkus Samujiono (43), pria yang tega menikam istri dan anaknya, hingga luka parah. Dari hasil pemeriksaan, motif perbuatan sadis itu dilatarbelakangi persoalan cemburu buta.

Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung mengungkapkan, motif yang mendasari kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini adalah faktor cemburu. Samujiono menduga sang istri yang belum lama dinikahi itu, memiliki pria idaman lain. (Baca juga: Polres Mojokerto Dalami Motif Suami Tikam Istri dan Anak )

"Motifnya, pelaku cemburu. Pada saat kejadian korban tidak mau tidur bersebelahan dengan pelaku. Saat diajak bicara, korban tidak mau menjawab, sehingga emosinya meluap, lalu melakukan penganiayaan," kata Feby, Rabu (10/6/2020).

Aksi penganiayaan yang dilakukan pria asal Dusun Miribateng, Desa Pulerojo, Kecamatan Bakung, Blitar terjadi pada Sabtu (6/6) sekitar pukul 22.00 WIB. Pria tersebut menikam istrinya berinisial SZ (38), dan anaknya berinisial H (8), menggunakan pisau dapur.

Selain itu, Samujiono juga memukul bagian kepala SZ dengan martil. Akibat penganiayaan tersebut, keduanya mengalami luka yang cukup parah dan harus mendapatkan perawatan medis. Pasca itu, Samujiono langsung kabur melarikan diri.

"Pelaku kami amankan di tempat persembunyiannya di wilayah Tretes, Kabupaten Pasuruan saat melarikan diri. Yang bersangkutan kami kenakan pasal 44 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang KDRT, acaman hukuman maksimal 10 tahun penjara," kata dia.

Sementara itu, SZ korban penganiayaan Samujiono menceritakan kronologi bagaimana peristiwa penikaman tersebut itu terjadi. Kala itu, dia bersama anak dan suaminya sedang berada di dalam kamar vila yang selama ini menjadi tempatnya mengais rejeki.

Sebelum aksi penganiayaan itu terjadi, SZ mengaku sempat cekcok dengan suaminya tersebut. Namun di tengah percekcokan itu, Samujiono kemudian mengambil pisau yang sudah disiapkan dan langsung menusuk tubuh SZ dan anaknya.

"Saat itu, kami ya bicara biasa. Kemudian dia mengambil pisau dan palu dari bawah kamar tidur dan langsung dipukulkan kepada saya dan anak saya," kata SZ saat ditemui di ruang perawatan RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari.

Sejak beberapa hari ini biduk rumah tangga SZ bersama Samujiono memang sudah tak harmonis. Percekcokan kerap terjadi, kendati hanya dipicu persoalan sepele. Ujungnya, pada malam nahas itu, Samujiono kemudian menganiaya istri dan anak tirinya tersebut.

"Pemicunya ya mungkin karena perkara rumah tangga dan sering bertengkar. Saya capek terus bertengkar, saya akhirnya memilih diam waktu dia bicara terus. Kemungkinan itu yang menyebabkan," kata dia.

SZ mengaku, kondisi kesehatannya kini sudah cukup membaik. Kendati dia mengalami luka parah akibat penganiayaan itu. Bahkan dia sempat masuk ruang operasi lantaran bagian tubuhnya sempat ditikam menggunakan pisau dapur oleh Samujiono.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)