Kasus Baru COVID-19 di Sulsel Meningkat Tajam, Ledakannya Bisa Mengejutkan
loading...
A
A
A
Dengan banyaknya warga terinfeksi virus korona yang ditemukan, maka penanganan bisa diantisipasi lebih dini agar penularan tidak meluas. "Semakin banyak yang ditemukan semakin akan terhenti penularan," lanjut Ridwan.
Dia melanjutkan, bagi mereka yang telah terjaring sebagai warga terinfeksi COVID-19 akan ditangani sesuai dengan kriteria sesuai kategori, baik PDP, OTG, hingga terkonfirmasi positif lewat tes swab. Pemprov Sulsel sebelumnya telah menyediakan fasilitas layanan kesehatan di beberapa rumah sakit rujukan.
Penanganan warga yang terinfeksi juga dilakukan melalui isolasi mandiri terpusat lewat program duta wisata COVID-19. Program yang diinisiasi Pemprov Sulsel ini memanfaatkan beberapa hotel sebagai pusat isolasi. "Untuk yang positip akan di isolasi di hotel swissbell, program wisata COVID," tutur dia.
Dengan banyakanya pasien terkonfirmasi COVID-19 di Sulsel, Ridwan pun menjamin bisa tertangani dengan baik. Jumlah kasus baru yang meningkat, masih bisa diakomodir di beberapa fasilitas kesehatan RS yang sebelumnya sudah ditingkatkan.
"Kalau melihat kapasitas bed (atau temlat tidur di rumah sakit), masih tersedia," papar Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sulsel. Dia berharap, dengan tracing contact massif yang dilakukan pemerintah, seiring dengan edukasi ke masyarakat.
Apalagi sekarang sektor ekonomi tak ditampik mulai berjalan. Upaya penerapan protokol kesehatan terus disosialisasikan. "Jadi sekarang pelonggaran itu untuk meredam aspek sosial ekonomi. Sementara program edukasi massif perlu digencarkan lagi dengan pendekatan struktur dan cultural," sambungnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin inipun meminta masyarakat tidak panik. Sepanjang protokol kesehatan dijalankan secara disiplin, dia yakin masyarakat bisa melewari darurat kesehatan masyarakat yang sedang memasuki fase puncaknya di Sulsel.
Masyarakat usia muda atau produktif sebagai kelompok yang punya pergerakan tinggi, ditekankan lebih utama agar tetap berhati-hati dalam beraktivitas. "Pesan saya terutama untuk kaum muda, supaya melindungi dirinya dan orang lain dalam berinteraksi. Karena mereka yang paling mobile," harap Ridwan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebut, upaya pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 on the track. Tim Gugus Tugas COVID-19 Pusat dalam kunjungannya ke Makassar beberapa waktu lalu pun telah memberikan arahan kepada Sulsel.
Dikatakan upaya pengendalian COVID-19 di Sulsel saat ini memang berfokus pada penelusuran warga yang diduga terinfeksi COVID-19. Lanjut Ichsan, agenda ini kemudian diistilahkan sebagai program Trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel, yakni massive tracing, intensive testing dan edukasi aktif.
Dia melanjutkan, bagi mereka yang telah terjaring sebagai warga terinfeksi COVID-19 akan ditangani sesuai dengan kriteria sesuai kategori, baik PDP, OTG, hingga terkonfirmasi positif lewat tes swab. Pemprov Sulsel sebelumnya telah menyediakan fasilitas layanan kesehatan di beberapa rumah sakit rujukan.
Penanganan warga yang terinfeksi juga dilakukan melalui isolasi mandiri terpusat lewat program duta wisata COVID-19. Program yang diinisiasi Pemprov Sulsel ini memanfaatkan beberapa hotel sebagai pusat isolasi. "Untuk yang positip akan di isolasi di hotel swissbell, program wisata COVID," tutur dia.
Dengan banyakanya pasien terkonfirmasi COVID-19 di Sulsel, Ridwan pun menjamin bisa tertangani dengan baik. Jumlah kasus baru yang meningkat, masih bisa diakomodir di beberapa fasilitas kesehatan RS yang sebelumnya sudah ditingkatkan.
"Kalau melihat kapasitas bed (atau temlat tidur di rumah sakit), masih tersedia," papar Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sulsel. Dia berharap, dengan tracing contact massif yang dilakukan pemerintah, seiring dengan edukasi ke masyarakat.
Apalagi sekarang sektor ekonomi tak ditampik mulai berjalan. Upaya penerapan protokol kesehatan terus disosialisasikan. "Jadi sekarang pelonggaran itu untuk meredam aspek sosial ekonomi. Sementara program edukasi massif perlu digencarkan lagi dengan pendekatan struktur dan cultural," sambungnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin inipun meminta masyarakat tidak panik. Sepanjang protokol kesehatan dijalankan secara disiplin, dia yakin masyarakat bisa melewari darurat kesehatan masyarakat yang sedang memasuki fase puncaknya di Sulsel.
Masyarakat usia muda atau produktif sebagai kelompok yang punya pergerakan tinggi, ditekankan lebih utama agar tetap berhati-hati dalam beraktivitas. "Pesan saya terutama untuk kaum muda, supaya melindungi dirinya dan orang lain dalam berinteraksi. Karena mereka yang paling mobile," harap Ridwan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebut, upaya pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 on the track. Tim Gugus Tugas COVID-19 Pusat dalam kunjungannya ke Makassar beberapa waktu lalu pun telah memberikan arahan kepada Sulsel.
Dikatakan upaya pengendalian COVID-19 di Sulsel saat ini memang berfokus pada penelusuran warga yang diduga terinfeksi COVID-19. Lanjut Ichsan, agenda ini kemudian diistilahkan sebagai program Trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel, yakni massive tracing, intensive testing dan edukasi aktif.