Pertempuran Sulsel Melawan Virus Corona Difokuskan di 4 Wilayah Ini

Selasa, 09 Juni 2020 - 06:48 WIB
loading...
A A A
Baca Juga :Melonjak 110, Positif Corona di Sulsel Tembus 2.014 Kasus

Kemudian dari sisi angka kasus kematian, dari hari ke hari juga dianggap mulai mengalami penurunan. Saat ini posisinya sudah berada di angka 5%. Kata Ridwan, angka kasus kematian di Sulsel tergolong rendah jika dibanding nasional di kisaran 5,9%.

Dari berbagai upaya intervensi dan program yang dilakukan, Sulsel dinilai mampu mengendalikan penularan secara massif. Saat ini, pertumbuhan kasus barunya sudah berada di kisaran angka 8-9%. Waktu penggandaan atau penularan virus pun melambat, butuh waktu delapan hari.

Maka berdasarkan perhitungannya, capaian angka reproduksi efektif Covid-19 (Rt) secara umum di Sulsel saat ini berada di angka 0,9. Angka ini masih fluktuatif, atau kata Ridwan, masih berkisar diantara 0,9 sampai 1,8.

Angka diharapkan bisa bertahan atau ditekan dibawah 1 selama dua atau tiga pekan kedepan. Sesuai dengan harapan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pusat saat berkunjung ke Makassar, bersama Menko PMK dan Menteri Kesehatan di Makassar, Minggu (07/06/2020) lalu.

"Jadi pergerakan angka ini sangat dinamis. Tergantung upaya-upaya yang kita lakukan secara bersama di dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Sulsel," kata Ridwan yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sulsel.

Apalagi, puncak pandemi COVID-19 di Sulsel diprediksi akan terjadi di bulan Juni ini. Hal ini dikhawatirkan terjadi disamping mobilitas masyarakat di tengah beberapa kelonggaran aktivitas saat ini.

"Sebenarnya pada bulan Juni ini memang kita akan mengalami percepatan puncak pandemi. Artinya, kita sangat khawatir pada bulan Juni dengan adanya pelonggaran itu mobilitas penduduk yang tinggi, betul-betul akan terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Itu yang kami sangat khawatirkan," ucap dia.

Namun Ridwan mengaku, kebijakan saat ini memang cenderung mulai mengarah ke skenario new normal. Adanya sedikit kelonggaran aktivitas lebih khusus di sektor ekonomi, memang harus dilakukan disamping perekonomian di Sulsel yang terpuruk.

"Jadi new normal yang kita kembangkan dalam periode pada fase puncak pandemi ini adalah lebih pada fokus menstabilkan ekonomi yang mulai terpuruk. Karena itu memberikan ruang ekonomi bergerak, maka dilakukan pelonggaran," tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1419 seconds (0.1#10.140)