Tegang dan Menakutkan, Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Ceremai

Sabtu, 11 Desember 2021 - 07:07 WIB
loading...
A A A
Seperti di Jalur Palutungan. Jalur ini paling populer dan sangat disenangi pendaki. Dari Kuningan, pendaki bisa naik angkot ke Resort Cigugur atau Kantor Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Dari sini, masih ada beberapa pos lagi.



Pertama Pos Cigowong. Pos ini biasa digunakan pendaki mendirikan tenda. Lalu perjalanan bisa dilanjutkan ke Pos Kuta, Pos Pangguyangan Badak, Arban, Tanjakan Asoy, Pasanggarahan, Sanghyang Ropoh, Gua Walet dan puncak.

Dari pos pertama ini, perjalanan mencapai puncak bisa memakan waktu 1-2 hari. Selanjutnya Pos Linggarjati. Pos ini punya nilai sejarah Perundingan Linggarjatui. Jalur pos ini dikenal ekstrem, dengan jalan yang terus menanjak.

Jika mendaki lewat pos ini, pertama dari Desa Linggarjati, lalu naik ke Pos Linggasana, Pos Cibunar, Pos Leuweung Datar, Kondang Amis, Kuburan Kuda, Pangalap dan Tanjakan Seruni. Setelah itu, melewati tanjakan Bapa Tere.



Setelah melewati tanjakan Bapa Tere, pendaki bisa mendirikan tenda di Pos Batu Lingga, lalu ke Pos Sanggabuana. Masih ada satu pos lagi sebelum kepuncak, yakni Pos Pengasinan. Jarak tempuh dari jalur ini bisa 2-3 hari.

Jalur ketiga adalah Desa Apuy. Jalur ini bisa ditempuh dari Majalengka, lalu ke Desa Apuy. Pos Pertama adalah Berod, lalu Pos Arban, Pos Tegal Masawa, Pos Tegal Jamuju, Pos Sanghyang Rangkah, Gua Walet dan puncak Ciremai.



Terakhir Jalur Padabeunghar. Jalur ini berada di perbatasan Kuningan dan Majalengka Utara. Jalur ini jarang dipakai.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3014 seconds (0.1#10.140)