Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai

Minggu, 24 Januari 2021 - 04:59 WIB
loading...
Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai
Panorama alam Gunung Ciremai, gunung berapi tertinggi di Jawa Barat yang berada di perbatasan Majalengka dan Kuningan, Jawa Barat. Foto/Dok.SINDOnews/Inin Nastain
A A A
Di tengah kabar aktivitas vulkanik sejumlah gunung berapi di Indonesia, Gunung Ciremai yang menjulang tinggi di Provinsi Jawa Barat tetap tenang ,dan gagah serta menyimpan sejumlah kisah mistis .



Gunung Ciremai merupakan gunungapi stratovolcano yang secara administratif berada di wilayah dua kabupaten, yakni Kuningan dan Majalengka. Dengan ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jabar.

Gunung Ciremai termasuk gunung berapi kuarter aktif tipe A, yakni gunung berapi magmatik yang masih aktif sejak tahun 1600. Selain itu, merupakan gunung berapi soliter yang dipisahkan oleh zona sesar Cilacap-Kuningan dari kelompok gunung berapi Jabar bagian timur.
Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai

Kelompok gunung berapi tersebut meliputi deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha, hingga Gunung Tangkubanparahu yang berada di zona Bandung. Letusan Gunung Ciremai tercatat terjadi sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1837 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun.
Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai

Foto/magma.esdm.go.id

Seperti layaknya gunung berapi lainnya, gunung yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremei (TMGC) seluas sekitar 15.000 hektare itu memiliki pesona yang menjadi daya tarik para pendaki gunung. Apalagi, dengan ketinggian yang menjulang, Gunung Ciremai menyuguhkah panorama alam yang memukau di bagian puncaknya.

Namun, di balik aktivitas serta pesona dan panorama alamnya, Gunung Ciremai juga menyimpan cerita yang hingga kini masih dipercaya masyarakat sekitar, termasuk para pelaku supranatural, yakni terkait keberadaan Nyi Pelet atau Nini Pelet.
Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai

Dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai, Nyi Pelet digambarkan sebagai siluman penguasa dan penghuni Gunung Ciremai. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul Rahasia Pelet, Nyi Pelet adalah sosok yang sakti, khususnya dalam percintaan.

Kepercayaan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Nyi Pelet di Gunung Ciremai dibuktikan dengan masih adanya sejumlah pantangan bagi siapapun yang hendak mendaki Gunung Ciremai jika tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama pendakian, mulai larangan kencing sembarangan, mengucapkan salam, hingga menginjakan kaki ke tanah sebanyak tiga kali.
Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai

Lalu, siapakah sebenarnya Nyi Pelet? Mengacu pada cerita turun menurun di masyarakat, Nyi Pelet mulanya sebenarnya perempuan biasa yang menguasai ilmu aliran hitam. Namun, ambisinya yang kuat untuk tetap awet muda dan terlihat cantik, Nyi Pelet nekat mencuri Kitab Mantra Asmara yang diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa yang memiliki ilmu aliran putih.

Kitab Mantra Asmara berisi berbagai ajaran tentang asmara dan cara memikat lawan jenis. Salah satu ajian dari Kitab Mantra Asmara yang sangat terkenal, yakni Jaran Goyang. Ajian ini mengajarkan ilmu menaklukkan hati seseorang yang diincar atau yang lebih dikenal dengan sebutan pelet.

Terbukti, setelah berhasil mendapatkan Kitab Mantra Asmara, Nyi Pelet memanfaatkan ujian Jaran Goyang untuk menggaet pria-pria muda, agar tertarik kepada dirinya. Meskipun Nyi Pelet sudah berusia ratusan tahun, namun berkat ajian tersebut dia terlihat masih sangat muda dan menarik hingga membuat banyak lelaki kepincut.

Padahal, pria-pria incarannya itu hanya sebagai tumbal, agar kecantikannya tetap terjaga. Setelah puas mempermainkan lelaki yang diincarnya, Nyi Pelet menghabisi mereka. Para lelaki hanyalah sebagai sarana, agar dirinya tetap terlihat cantik dan awet muda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)